Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO -- Rumah megah nomor 70 di Jalan Perintis Kemerdekaan, Sondakan, Laweyan, Solo yang dikaitkan dengan Dipta Anindita masih simpang siur. Namun tetangga dan teman dekat menyatakan Dipta memang pernah keluar masuk rumah tersebut.
Suharto, Ketua RT 01 RW V, lokasi rumah tersebut berada mengatakan, dirinya tak tahu pasti siapa sebenarnya si empunya rumah tersebut. Selama ini, rumah yang dikeliling tembok setinggi dua meteran itu hanya ditempati oleh Sumari, si tukang kebun. Si pemilik sangat jarang pulang atau bercengkrama dengan warga lain.
“Kalau soal apakah Dipta pernah masuk ke situ atau belum, saya kurang tahu. Yang selalu ada di rumah itu ya Pak Sumari, si pemiliknya jarang pulang,” kata Suharto, Rabu (13/2/2013) malam. Setahunya, pemilik rumah itu adalah Candra Cahyadi, sesuai dengan papan yang tertera di pintu masuk. Namun selama dirinya menjadi RT, si pemilik tak pernah menyerahkan kartu identitas. Padahal ia sudah beberapa kali meminta namun tak pernah diberi.
Pria pensiunan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen ini menuturkan, beberapa bulan lalu dirinya pernah didatangi oleh dua pria. Namun ia tak tahu pasti apakah keduanya adalah anggota polisi atau petugas KPK yang sedang melakukan pengecekan. Mereka datang untuk menanyakan berbagai hal tentang rumah tersebut. “Kerena memang tak tahu, ya saya tak bisa cerita banyak pada mereka,” ujarnya.
Naniek, salah seorang tetangga di rumah orang tua Dipta di Cemani, Grogol, Sukoharjo mengatakan, tetangganya itu memang punya rumah lain di Laweyan. Saat masih tinggal di Solo, Dipta yang pernah menjadi Putri Solo ini kadang tinggal di rumah Laweyan tersebut. “Setahu saya itu adalah rumah milik keluarga. Dipta hanya sesekali saja tinggal di sana,” katanya.
Saputra (bukan nama sebenarnya), salah seorang teman Dipta mengaku pernah diajak masuk ke dalam rumah tersebut sekitar tahun 2008-an. Saat itu, Dipta mengajaknya karena sedang mengadakan acara makan-makan dengan beberapa teman lain. “Hanya teman tertentu saja yang diajak. Saya sendiri juga kurang tahu apa itu rumah pribadi apa rumah keluarga,” katanya. (Tribun Jogja/Ikrob Didik)
Baca juga: