News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Simulator SIM

Istri Muda Irjen Djoko Jadi Bahan Ngerumpi Ibu Rumah Tangga

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dipta Anindita, Putri Solo 2008 dan mantan Finalis Putri Indonesia serta orang yang diduga dekat dengan mantan Kakorlantas Mabes Polri, Irjen Pol Djoko Susilo, diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu (13/2/2013). Dipta diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Djoko Susilo atas dugaan tindak pidana pencucian uang.

TRIBUNMEWS.COM, SOLO -- Pasca gencarnya pemberitaan di media massa, rumah orang tua Dipta Anindita, Putri Solo 2008 yang menjadi istri muda Irjen Djoko Susilo tetap tertutup rapat. Rumah di jalan Pinang 4, RT 4 RW 5, Jati Baru, Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo itu seperti tak berpenghuni.

Jumat (15/2/2013) malam, lampu emperan rumah tempat tinggal Joko Waskito, ayah Dipta itu menyala. Namun suasana rumah tampak sepi. Saat pintu gerbang diketok beberapa kali, tak ada jawaban dari dalam rumah. Suasana sepi juga terlihat rumah sekeliling karena saat itu kondisinya sedang hujan. “Sejak ramai diberitakan, rumah itu memang terus terutup,” kata Mahmud, salah seorang warga.

Di gang lain sekitar rumah Dipta, ada sejumlah ibu-ibu sedang asyik mengobrol. Rupanya mereka sedang ngrumpi tentang Dipta yang beberapa hari terakhir sering terlihat di televisi maupun koran. Dari pembicaraan itu, terdengar para ibu rumah tangga terheran-heran lantaran tetangganya telah dinikahi seorang jendral polisi. “Berita soal Dipta mengalahkan Raffi Ahmad pokoknya,” celoteh seorang ibu rumah tangga.

Supini, salah seorang ibu rumah tangga yang ikut ngrumpi mengatakan, warga tak akan pernah tahu tetang Dipta dan keluarga bila tak diberitakan. Sebab, keluarga Dipta memang tak pernah bergaul dengan warga lain. “Kalau diberita, katanya nikah tahun 2008. Tapi saat itu tak ada acara apapun di rumahnya (Dipta). Warga juga tak diundang,” katanya.

Nenek yang di kampung dikenal sebagai pembuat jenang ini punya pengalaman tak menyenangkan dengan keluarga Dipta. Pertengahan tahun lalu, ia diminta oleh pengurus PKK setempat untuk menarik sumbangan kepada warga. Saat menarik sumbangan di rumah Dipta, Joko Waskito menyuruhnya pulang dan mengambil surat pengantar ke Ketua RT. “Saya malah dikira peminta-minta. Dia tak mau kasih sumbangan,” kata Supini.

Mamiek ibu rumah tangga lainnya mengatakan, ia dan warga lain sama sekali tak mengenal sosok ibu tiri Dipta. Bahkan warga sekitar tak ada yang tahu namanya. Setelah istri pertama meninggal, ayah Dipta memang menikah lagi. Sang ibu tiri juga jarang tinggal di rumah tersebut. “Paling kalau pulang, masuk rumah trus tutup pintu. Tapi setelah ramai diberitakan ini, sepertinya belum kelihatan,” katanya.

Obrolan tentang Dipta juga sampai di angkringan. Para bapak-bapak yang menikmati wedangan pun asyik membicarakan salah seorang warganya yang saat ini terus dimintai keterangan KPK itu. Seorang pria paruh baya mencoba memperlihatkan foto Dipta yang tak mengenakan jilbab pada warga lainnya yang belum tahu. “Lihat, ini fotonya. Cantik sekali bukan,” kata pria bernama Wagito itu.

Di lokasi lain, obrolan tentang Dipta dan Djoko Susilo juga menjadi menu warga Sondakan, Laweyan, Solo. Di situ, tepatnya di jalan Perintis Kemerdekaan nomor 70, terdapat sebuah rumah besar milik Djoko Susilo yang telah disita KPK. “Selama ini memang tak ada warga yang tahu siapa pemilik rumah itu. Ternyata milik jendral polisi,” kata Supriyanto, salah seorang warga.

Saat siang hari, rumah yang dikelilingi tembok setinggi tiga meteran itu ramai didatangi warga. Mereka datang untuk sekedar melihat karena penasaran usai membaca berita di koran. Beberapa warga ada yang mengabadikan gambar rumah itu memakai ponsel kamera. “Penasaran saja, rupanya rumahnya benar-benar besar dan mewah,” kata Wahyudi, warga Jebres. (Tribun Jogja/Ikrob Didik)

Baca juga:

Kasus Simulator SIM

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini