TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Suaranya sudah terdengar parau, dan wajahnya tampak letih. Calon gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka kemudian mengungkapkan apa yang ia dengar tentang kampanye hitam kepada dirinya.
Rieke mengatakan, selama musim kampanye, isu macam-macam menerpa dirinya, termasuk isu yang mengatakan dirinya bukan seorang Muslim.
"Saya dibilang tak pernah salat. Kemudian, saya dikatakan bukan Muslim," ucap Rieke saat berbincang-bincang santai, Sabtu (16/2/2013).
Semua isu yang menerpa, ia terima dengan ikhlas. Bagi Rieke, apa yang ia lakukan hanya karena Allah SWT.
"Apakah kalau saya salat harus diumumkan kepada publik? Saya dibantu Allah SWT termasuk menolong nyawa para TKI Muslim," tuturnya.
Kampanye hitam lain yang menghampiri Rieke, terkait kodratnya sebagai seorang perempuan. Perempuan dilarang menjadi pemimpin. Dengan tegas, Rieke menepis isu tersebut.
"Saya tidak menyesal menjadi seorang perempuan. Ketika saya terlahir, saya tidak tahu menjadi seorang perempuan," kata Rieke.
Rieke juga mengungkapkan kegagumannya kepada tokoh Oneng, yang ia perankan dalam sinetron Bajaj Bajuri, sebelum terjun ke dunia politik.
Tokoh Oneng memberinya pelajaran hidup sangat bermakna. Seorang perempuan polos, miskin, tapi suka membantu sesama.
"Saya belajar dari seorang Oneng, karakternya. Meski hidup susah, dia bisa membantu orang," ujar Rieke. (*)