TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar (Aher-Deddy) dan Dede Yusuf-Lex Laksamana (Dede-Lex), akan berduel ketat dalam Pilgub Jawa Barat.
"Bersaing antara Aher-Dedi dan Dede-Lex," ujar Direktur Eksektutif Indo Barometer M Qodari kepada Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Namun, lanjutnya, Aher-Deddy dan Dede-Lex tidak boleh memandang sebelah mata kepada calon usungan PDI Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki (Rieke-Teten).
"Karena, bila lengah dengan kuda hitam, Rieke-Teten bisa membalik kondisi. Kuda hitam Rieke-Teten," ucapnya.
Pasangan cagub dan cawagub mana yang akan menang? Qodari sulit memastikan.
"Karena, pilihan masyarakat Jabar dinamis sekali. Tidak hanya kali ini, tapi sudah kejadian di Pilgub Jabar 2008," ungkapnya.
Qodari melihat kasus yang menimpa PKS dengan 'pukulan' dugaan suap impor daging sapi yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, tidak berdampak pada turunnya elektabilitas pasangan Aher-Dedy.
Begitu pula dengan gonjang-ganjing yang kini menerpa Partai Demokrat, menurutnya tidak membuat elektabilitas Dede-Lex merosot.
Oadari juga menilai, turunnya Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sebagai juru kampanye Rieke-Teten, tidak akan berpengaruh mendongkrak elektabiltas.
"Mestinya tidak, karena dalam pilkada, pusat pertimbangan masyarakat ada pada figur calon, bukan partai pengusungnya. Kalau pun ada, relatif sedikit," jelasnya. (*)