Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit
TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI - Dua kelompok pemuda di Naibonat, Kupang Timur, Kabupaten Kupang saling serang, Rabu (20/3/2013). Dua pemuda setempat mengalami luka-luka akibat dikeroyok.
Aparat Polres Kupang dipimpin Wakapolres Kompol Anton C. Nugroho, S.H, M.Hum, berhasil melerai aksi saling serang dua kelompok pemuda tersebut. Hingga petang hari, aparat Polres Kupang dibantu aparat Polsek Kupang Timur, aparat Koramil Kupang Timur dan Kodim Kupang, masih melakukan pengamanan di jalur Jalan Trans Timor, di Kelurahan Naibonat.
"Belum diketahui apa motif saling serang antarkelompok pemuda itu. Dua pemuda yang menjadi korban penganiayaan sudah dimintai keterangan," jelas Anton C. Nugroho, di Naibonat, Rabu siang.
Anton mengatakan, pelaku penganiayaan belum berhasil dibekuk. "Anggota masih mengejarnya," ujarnya.
Informasi lain yang diperoleh, lanjut Wakapolres Kupang, pertikaian itu diduga dipicu dendam lama antardua perguruan silat. Namun dugaan itu harus dibuktikan lewat penyelidikan.
Tentang awal mula terjadi saling serang antarkelompok pemuda, Wakapolres mengungkapkan, pada Selasa (19/3/2013) petang, dua pemuda yang berdomisili di belakang Kompleks Asrama Batalyon 743 PSY/Kompi Senapan B, melintas di depan SPBU Oelamasi, di Naibonat.
Di depan SPBU itu, kedua pemuda yang bernama Januario dan dan Alexio dihadang sekelompok pemuda. Keduanya dikeroyok hingga babak belur.
"Karena masih dendam, tadi pagi, mereka saling serang di ruas jalan Timor Raya. Untung bisa diatasi anak buah," kata Wakapolres Kupang.
Ditanya apakah itu terkait dengah kisruh Pilgub NTT, Wakapolres Kupang membantah keras.
"Tidak ada kaitannya sama sekali. Itu murni kriminal," tandasnya.
Pantauan Pos Kupang (Tribunnews.com Network), sekitar 70 anggota Polres Kupang berjaga-jaga di ruas Jalan Timor Raya, di Kelurahan Naibonat, Kupang Timur. Selain Wakapolres Kupang, tampak juga beberapa perwira yang menemani, yaitu Kabagops Kompol Hendrik Fai, S.H, Kasat Sabhara, AKP Dance E. Day, dan Kabag Humas, Ipda Josep Marsudi.
Satu regu anggota Polres Kupang bersiaga sekitar 50 meter sebelum SPBU Oelamasi. Satu regu lagi berjaga-jaga di sekitar Warung Se'i Babi Berkat, sekitar 50 meter dari Kantor Diklat Dinas Sosial NTT. Warung dan sejumlah kios kelontong sekitar TKP tetap buka dan melayani pembeli.
"Ributnya kemarin sore dan tadi pagi. Setelah polisi datang, para pemuda melarikan diri," ujar salah satu pemilik warung nasi.