News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata Serang Lapas

DPR Rencanakan Bentuk Pansus Investigasi

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OLAH TKP PENYERBUAN LAPAS COBONGAN - Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara di Lapas Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013). Pada Sabtu dini hari terjadi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata yang menewaskan empat orang tersangka pelaku pembunuhan di Hugos Cafe yang ditipkan oleh Polda DI Yogyakarta di Lapas tersebut. TRIBUNJOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa serangan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan Sleman menjadi perhatian banyak pihak. Sejumlah anggota DPR pun berencana membuat panitia khusus (Pansus) untuk melakukan investigasi atas kasus tersebut.

"Perlu dibikin Pansus antara komisi I dan Komisi III, karena kelalaian yang disengaja oleh kepolisian, kenapa menitipkan," kata anggota Komisi III asal Gerindra, Desmond J Mahesa, Senin (25/3/2013).

Desmond mengatakan tersangka merupakan kewenangan kepolisian. Untuk itu ia mempertanyakan mengapa kepolisian menitipkan tahanan tersebut di LP. Apalagi kasus yang dilakukan pelaku sangat sensitif terkait penusukan anggota Kopassus.

"Sudah tahu tersangka ini terlibat kasus sensitif. Jadi seolah-olah penyerangan kemarin dilakukan pasukan siluman," katanya.

Melihat hal itu, Desmond mengatakan pansus itu untuk memanggil Panglima TNI dan Kapolri.

"Ini ada sesuatu ketidakberesan intelijen kita," kata Desmond.

Mengenai pengamanan LP yang dapat ditembus oleh pelaku penyerangan, Desmond mengatakan hal itu bisa dilakukan oleh kelompok bersenjata yang terlatih. Menurut Desmond pengamanan LP saat ini sudah sesuai dengan standar keamanan.

"Kecuali ada tahanan-tahanan khusus terhadap orang-orang tertentu. Selama ini pengamanan khusus seperti kasus teroris ada Abu Bakar Baasyir," ujar Desmond.

"Ini kesengajaan atau tidak ini jadi pertanyaan kita," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini