Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hanan Wiyoko
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Warga di sekitar pusat keluarnya gas beracun di Kawah Timbang relatif tenang terkait peningkatan status Gunung Api Dieng dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Tidak terjadi pengungsian dan warga melakukan ronda di sejumlah lokasi.
Pantauan Tribun Jogja (Tribunnews.com Network), Kamis (28/3/2013) malam hingga Jumat (29/3/2013), aktivitas warga berlangsung normal. Para petani yang memiliki lahan di sekitar kawah mengaku menahan diri dengan tidak berangkat pagi hari ke ladang. Menjelang siang, mereka baru berladang merawat kentang meski menerobos radius bahaya.
Sejak ditingkatkan statusnya menjadi Siaga (level III), radius bahaya diperluas dari 500 meter menjadi 1.000 meter. Selain itu, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Dieng juga memperluas jarak pengukuran gas, dari 500 meter, kemudian 550 meter, 700 meter dan saat ini pada titik sekitar 1.500 meter di sekitar lembah Kalisat.
Seperti diberitakan, Kawah Timbang di Dusun Simbar, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara mengeluarkan gas beracun ke arah selatan menuju lembah Kalisat. Petugas melakukan pengukuran gas CO/CO2, H2S dan gas lainnya yang dianggap membahayakan.
Selain itu, aktivitas kegempaan juga terus diamati. Bencana alam gas beracun pernah terjadi saat Tragedi Sinila, Februari 1979 yang mengakibatkan ratusan orang meninggal. Pada Mei-Juni 2011, Kawah Timbang juga dinyatakan Siaga hingga ratusan orang mengungsi.