TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang bergerak cepat menyikapi perbedaan hasil hitung cepat tiga lembaga Puskaptis, LSI, dan LKPI dengan menggelar konferensi pers di kantor KPU Palembang di Jl Mayor Santoso, Minggu (7/4/2013) sekitar pukul 19.00 WIB.
Ketua KPU Palembang, Eftiyani, mengatakan, penghitungan suara sah merupakan kewenangan KPU sebagai sebagai penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Masyarakat diimbau agar tetap tenang mengikuti dan mengawal jalannya proses pemilihan. Penetapan walikoa dan wakil walikota terpilih digelar 14 April mendatang.
"Kami berharap proses pemungutan suara, penghitungan, sampai pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Palembang terpilih berjalan dengan baik, tentram, aman dan kondusif," kata Eftiyani didampingi anggota dan sekretaris KPU Palembang.
Menurut dia, perbedaan hasil quick count terjadi karena terdapat perbedaan sumber data yang digunakan. Mulai dari sampel Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga perbedaan metodologi. Perbedaan itu tentu membuat hasil yang diperoleh juga berbeda.
Eftiyani tak menyebut adanya lembaga quick count yang palsu atau tidak benar.
"Perbedaan itu bukan berarti ada yang sangat bagus atau tidak. Jumlah sampel TPS yang diambil juga tidak sampai 10 persen. Artinya, hasil itu tidak bisa menggambarkan semua yang terjadi di masyarakat," katanya.
Eftiyani mengatakan, sekarang tiba waktunya masyarakat berharap pasangan calon menghargai hasil pemungutan dan penghitungan suara. Hal ini sangat penting agar demokrasi yang dijalankan tidak berakhir dengan kekerasan.
"Sebelumnya masyarakat diajak memilih dan mencoblos. Sekarang giliran masyarakat berharap. Yakinkan bahwa masyarakat tidak salah pilih. Masyarakat memilih pemimpin yang bisa dipercaya dan menghargai hasil," ulasnya.
Sesuai tahapan, Senin (8/4/2013) dilaksanakan rekapitulasi surat suara di tingkat PPS. Selanjutnya rekapitulasi di tingkat PPK, Rabu (10/4/2013). KPU baru melaksanakan rekapitulasi, Jumat (12/4/2013). Dijadwalkan, penetapan pasangan Walikota dan Wakil Wali Kota Terpilih pada, Minggu (14/4/2013).
Untuk keamanan, KPU menyerahkan semuanya kepada pihak berwajib. Pihaknya berupaya menjaga agar tetap kondusif dengan bekerja secara profesional sesuai tahapan.
Dikonfirmasi semalam, Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting, mengatakan, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat selama pemungutan suara di TPS berjalan kondusif. Kepolisian saat ini mengintensifkan pengamanan di PPS karena kotak suara, surat suara, dan rekapan hasil penghitungan suara di TPS telah dikirim ke PPS.
Masing-masing PPS dijaga empat polisi ditambah bantuan Babinsa serta patroli Polsekta dan Polresta. Selanjutnya, polisi akan menggandakan pengamanan ketika surat suara, kotak suara, dan hasil rekapan dipindah ke PPK. Pengamanan nanti ditingkatkan menjadi 15-20 polisi untuk masing-masing PPK.
"Seperti itulah pola keamanan yang akan diterapkan. Berikutnya adalah pengamanan di KPU," kata Ginting.
Menyikapi perbedaan hasil hitung cepat beberapa lembaga, Ginting meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi.
"Serahkan semuanya ke KPU. Personil polisi juga sudah ditempatkan melekat di masing-masing posko utama kandidat," pungkas Ginting.