Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA - Beberapa siswa di Samarinda mengaku kecewa dengan ditundanya Ujian Nasional (UN) yang seharusnya dilangsungkan Senin (15/4). Seperti katakan Resnu, siswa SMUN 5 Samarinda kepada tribunkaltim.co.id, Minggu (14/4/2013).
Seperti ketahui, pelaksanaan UN 2013 pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C untuk 11 provinsi termasuk Kaltim diundur. Sedangkan untuk 22 provinsi lainnya tetap diselenggarakan sesuai jadwal yakni Senin tanggal 15 April.
"Perasaannya, ya kecewalah, Mas. Sudah di bikin susah trus sekarang malah ditunda. Kita ini sudah belajar eh sekalinya malah ditunda. Pemerintah enak bikin kaya gitu. Nah, kita yang jalanin pusingnya setengah mati," kata Resnu.
Malah menurutnya, karena selama ini UN jadi momok menakutkan bagi siswa, sebaiknya dihapus saja.
"Kalau perlu, harapan saya UN dihapus saja," katanya.
Selama penundaan, ia dan teman - teman menurutnya masih akan ke sekolah untuk mendapatkan informasi terbaru.
"Teman - teman sudah pada tahu juga, Mas. Kalau ke sekolah kita pasti ke sekolah. Siapa tahu ada pemberitahuan lagi," katanya.
Pendapat serupa dilontarkan Jousu yang masih dari SMUN 5 Samarinda, yang juga sangat menyayangkan ditundanya UN.
"Sudah belajar lama - lama, taunya nggak jadi ujian. Kecewa dong," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalim, Musyahrim, Minggu (14/4) mengatakan bahwa penyebab ditundanya UN karena adanya permasalahan tekhnis terkait pencetakan soal UN.
"Pencetakan soal itu dilaksanakan oleh panitia pusat. Panitia provinsi dalam hal ini disdik dan Unmul bertugas dalam rangka pendistribusian," katanya.
Dari pusat lanjutnya, ada daerah yang ditentukan sebagai remote area yakni daerah perbatas meliputi
Malinau, Kutai Barat dan Nunukan sudah terlebih dahulu mendapatkan soal.
"Tiga daerah itu soal sudah sampai tanggal 13 April. 11 kabupaten/kota yang lain, sampai tadi kita malam kita baru menerima sekitar 50 persen dari semua kebutuhan soal. Kita berharap pada hari ini, Minggu (14/4) semua sudah tuntas dan besok, Senin (15/4) itu sudah kita distribusikan ke kabupaten /kota, " katanya.
Bila Senin (15/4) soal sudah berada di kabupaten/ kota maka Selasa (16/4) kabupaten/kota sudah menyampaikan kepada kecamatan atau rayon - rayon penyelenggara UN. Diharapkan, penundaan ini tidak mengganggu konsentrasi siswa. Justru menurutnya, dengan perubahan ini harus diambil hikmah bahwa siswa mempunyai waktu lebih untuk mempersiapkan UN dan menenangkan diri.
"Kita berharap kalau itu terpenuhi maka Rabu tidak ada permasalahan.Yang jadi masalah kalau belum juga terpenuhi sampai Minggu (14/4) maka UN bakal diundur kembali. Tapi kita berharap malam ini sudah tidak ada masalah," paparnya.