News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kriminalitas

IPW Imbau Kapolda Jawa Timur Usut Pengeroyokan Tokoh Bonek

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch  (IPW) menyarankan kepada Kapolda Jatim untuk memerintahkan Kapolresta Surabaya agar serius, memproses kasus pengeroyokan dan pembacokan terhadap tokoh Bonek di Surabaya, Andi Peci.

Andi Peci diduga dibacok yang dilakukan oleh para preman. Jika Polresta tidak segera menuntaskan kasus ini, kata Neta dikhawatirkan para Bonek akan melakukan serangan balasan, baik kepada para preman maupun polisi.

"Polresta Surabaya juga harus mengungkap dalang pembacokan tersebut. Apakah melibatkan elit PSSI atau tidak. Sebab kasus pembacokan ini bermula dari aksi protes dan kritik para Bonek kepada elit PSSI," ungkap Neta dalam rilisnya kepada Tribun, Kamis (18/4/2013).

Untuk mengungkap dugaan keterlibatan elit PSSI ini, Neta menyarankan, Polresta Surabaya dan Polda Jawa Timur segera menangkap para pelaku pengeroyokan dan memeriksanya dengan intensif, untuk kemudian membawa semua yang terlibat ke pengadilan.

"Sikap tegas polisi ini diperlukan agar dunia sepakbola Indonesia tidak dikotori aksi-aksi premanisme dan kritik dilawan dengan aksi brutal para preman," ujarnya.

Jika sikap tegas ini tidak segera dilakukan polisi, sambung Neta, dikhawatirkan para Bonek mengamuk dan melakukan aksi serangan balasan.

Sebab selama ini, tambah Neta,  para Bonek kerap menunjukkan sikap solidaritas yang tinggi dan semangat korsa yang luar biasa serta cenderung nekat.

Sikap-sikap ini harus diantisipasi polisi agar jangan sampai para Bonek marah dan mengamuk. Kemudian, tambahnya, menyerang kantor polisi yang dianggap tidak becus menangani kasus kriminal yang dialami pimpinan mereka.

"IPW mengimbau, bonek menahan diri. Jika ingin mempertanyakan proses penanganan, sebaiknya dilakukan dengan persuasif. Mendatangi langsung Kapolda Jatim dan Kapolresta Surabaya. Meminta kasus ini tidak dipetieskan polisi, tapi diproses secara cepat. Dengan cara para preman yang membacok pimpinan mereka segera ditangkap," pungkas Neta S Pane.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini