News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ujian Nasional

Ikut UN Susulan, Siswa SMP 36 Makassar Dimintai 1,2 Juta

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR --Salah satu orang tua siswa SMP Negeri 36 Makassar, Sutopo mengaku dimintai uang senilai Rp 1,2 juta oleh guru Bimbingan Konseling (BK)  sekolah agar anaknya, Riska Sri Wahyuni dapat mengikuti Ujian Nasional (UN) Susulan.

"Anak saya satu-satunya siswa yang mengikuti UN susulan karena minggu lalu dia sakit. Tapi pada hari kedua pelaksanaan UN susulan yaitu hari Selasa, saya dipanggil guru BK SMP 36, dan saya dimintai uang sebesar Rp 1,2 juta agar anak saya dapat mengikuti UN susulan hingga hari terakhir,"ungkapnya kepada Tribun, Rabu (1/5/2013).

Karena tak ingin anaknya gagal dan kecewa tidak dapat mengikuti UN Susulan, Sutopo akhirnya menyetujui akan membayar pada Kamis (2/4). Bahkan, ia bersama istrinya setiap pagi membawakan konsumsi untuk pengawas yang mengawasi anak mereka ujian.

"Guru BKnya, Pak Akib terus menelpon saya untuk segera membayar dan uang tersebut agar anak saya bisa tetap ujian," katanya.

Saat Tribun, mengkonfirmasi hal tersebut kepada Guru BK SMPN 36 Makassar, Akib, ia mengatakan uang tersebut diminta oleh pihak penyelenggara UN Susulan dalam hal ini SMPN 25 Makassar sebagai Sub Rayon 15.

"Sebenarnya kami tidak mengetahui pasti uang tersebut untuk apa, tapi dari rincian yang diperlihatkan kepada saya uang itu untuk biaya pengambilan dan pengembalian soal dan jawaban serta biaya honor pengawas ujian,"ujar Akib.

Akib juga mengungkapkan tak ingin membenani orang tua sepenuhnya. Untuk itu, ia bersama sekolah telah sepakat untuk menanggung separuh dari uang yang harus dibayar oleh siswanya.

"Kami hanya fasilitator antara sekolah penyelenggara dengan siswa. Uang tersebut bukan untuk saya, tapi diminta oleh SMPN 25 Makassar. Kami bersedia menanggung separuhnya, karena sekolah tidak punya dana jika menanggung semuanya," tambahnya.

Namun, hal tersebut dibantah dengan tegas oleh pihak SMPN 25 makassar sebagai Sub Rayon 15 yang menjadi lokasi UN susulan. Ketua Sub Rayon 15, Nurhadi Taiya mengatakan, ia tidak pernah meminta uang sepersenpun yang dibebankan kepada peserta UN susulan untuk menutupi semua biaya penyelenggaraan UN susulan di sekolahnya.

"Tidak ada biaya untuk itu, karena semua sudah ada anggarannya, walaupun belum cair. Jadi biaya bensin untuk transportasi pengambilan dan pengembalian soal dan jawaban kami ambil dari kas sekolah. Sementara untuk pengawas, kami memakai pengawas dari sekolah sendiri,"jelas Nurhadi.

Mantan Kepala SMPN 9 Makassar tersebut juga mengatakan seharusnya ada delapan siswa yang masuk daftar peserta UN susulan. Namun hanya dua siswa yang datang yakni siswa SMPN 36 makassar dan SMPN 16 Makassar.

Sub Rayon 15 menaungi sembilan sekolah yakni SMPN 25 Makassar, SMPN 36 Makassar, SMPN 16 Makassar, SMPN 32 Makassar, SMPN 34 Makassar, SMPN 14 Makassar, MTs Ulul Albab, SMPIT Al Insyirah, dan SMP IT Ar Rahmah.

"Hanya dua yang datang, satu siswa dari ulul albab sakit dan tidak bisa datang, sementara yang lain kebanyakan siswa smp swasta yang setelah kami cek, siswanya tidak ada,"ungkap Nurhadi yang baru menjabat selama sepuluh hari ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini