Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tim Hulu Ekspedisi Jukung ESP, Kamis (02/05/2013) siang merapat di Desa Taling, Kecamatan Lais, Musi Banyuasin. Sementara Tim Hilir berlabuh di Desa Muarapadang, Banyuasin.
Kedua tim memasuki hari kedelapan menyusuri perairan Sungai Musi sampai kawasan dataran rendah pantai timur Delta Sungai Musi.
Tim yang melakukan pendataan dan sosialisasi pencalonan pasangan Calon Gubernur Sumsel Eddy Santana Putra dan calon Wagub Ny Hj Anisja Djuita Supriyanto.
Tim yang diperkuat mahasiswa perguruan tinggi negeri di Palembang tersebut, memutar film layar tancap berisi pesan pendidikan dan hiburan. Pertunjukan yang berlangsung hingga tengah malam itu, disambut antusias terbukti membeludaknya penonton yang hadir. Warga juga meminta tim menyiarkan tayangan sepakbola kejuaraan Eropa yang disiarkan secara langsung.
Sehari sebelumnya, Tim Hulu merapat di Desa Telukkijing, Banyuasin. Sedangkan Tim Hilir, Tim menghibur warga desa eks-transmigrasi Jalur-31, Ogan Komering Ilir.
Ekspedisi ini merupakan program yang diluncurkan tim pasangan calon ESP-Win, sejak 25 April malam. Perahu bermotor ini melakukan pemutaran film layar tancap yang terpasang di atas kapal.
Pemutaran perdana berlangsung di dermaga Taman Benteng Kuto Besak (BKB), sebagai peluncuran media sosialisasi calon gubernur.
Kedua perahu jukung yang masing-masing mampu mengangkut barang hingga 60 ton, akan melayari Sungai Musi. Perahu bermotor yang membawa awak enam orang ini, dalam pelayarannya mengundang sejumlah mahasiswa perguruan tinggi di Palembang.
Menurut rencana, motor sungai ini akan berlayar selama sebulan. Pemutaran film akan dilakukan di desa-desa yang disinggahi.
"Ini alat sosialisasi sekaligus menghibur masyarakat yang bermukim disepanjang Sungai Musi. Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat banyak," kata Ketua Tim Pemenangan Pasangan Cagub ESP-Win yang Sekretaruis PDI-P Sumsel, MA Gantada.
Menurut pimpinan perjalanan, Kgs Fahrudin, masing-masing jukung membawa tiga film hiburan sekaligus memiliki unsur pendidikan. Yakni, film Lasykar Pelangi, Garuda di Dadaku, dan film Ainun Habibie. Film Ainun Habibie diangkat dari kisah percintaan pasangan Presiden (ketiga) BJ Habibie.