Laporan Wartawan Tribun Medan / Irfan Azmi Silalahi
TRIBUNNEWS.COM MEDAN,- Enam orang tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menggeledah kediaman Bupati Mandailing Natal (Madina), Hidayat Batubara, yang berlokasi di Jalan Sei Asahan No 76 Medan. Kehadiran KPK diduga berkaitan dengan kasus suap yang melibatkan Hidayat, Selasa (14/5/2013).
P Hutagalung (60), yang mengaku bekerja sebagai tukang sapu di SOPO HKBP Bethesda selama 20 tahun, yang lokasinya tepat di depan rumah tersebut, mengaku awalnya pukul 10.00 WIB ada enam orang pria mengenakan jaket kulit datang menghampirinya dan numpang meletakkan mobil jenis KIA Carens II dengan nomor polisi B 2467 WX.
Saksi mata ini pun menjelaskan, tidak mengetahui yang datang itu berasal dari KPK atau bukan. Sebab ketika datang enam orang pria tadi tidak ada menyatakan berasal dari mana dan hanya menumpangkan mobil saja. "Saya ga tau. Mereka hanya datang jam 10 pagi dan meminta ijin meletakkan mobilnya di sini," urai P Hutagalung.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 16.25 WIB, seorang pria mengenakan penutup wajah dari sapu tangan, keluar dari rumah dan bergegas menuju mobil jenis Daihatsu Xenia dengan nomor polisi BK 1619 JF warna hitam. Saat ditodong beberapa pertanyaan, pria ini langsung lari dan bergegas pergi.
Terlihat, satu lembar berkas/map berwarna crame yang dibawa pria iniĀ berlambangkan KPK. Namun saat dimintai terus keterangannya, pria ini hanya mengatakan "tanya ke Johan Budi saja'. Selang beberapa menit, satu orang pria yang mengaku dari Polsek Medan Baru, keluar dari rumah.
Dari dirinya diketahui tim yang turun adalah benar dari KPK, dibuktikan dengan adanya beberapa tanda pengenal seperti ID card. Koordinasi KPK dengan kepolisian Polsek Medan Baru, disebutkan pria ini sudah ada hari itu juga pukul 10.00 WIB. Terdapad dua orang personel kepolisian dari Polsek Medan Baru, yang bertugas membantu tim KPK.
"Saya tidak tahu Bang. Saya hanya diluar saja dan tidak di dalam. Tetapi iya, mereka ada memperlihatkan tanda pengenal. Nanti saja orang abang tanya langsung ke mereka. Mereka (KPK) kan nanti keluar juga. Jumlahnya saya tidak tau juga, nanti saja la," urainya.(Irf)