Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Nurliah (55) warga Jalan Gaharu Medan histeris saat berada di Polresta Medan, Kamis (16/5/2013). Ia menangis lantaran pihak kepolisian dianggap salah tangkap saat mengamankan aksi protes mahasiswa HKBP Nommensen pada Rabu (15/5/2013) malam.
Anak ketiganya, Yusrizal (19) ditangkap polisi pada saat terjadinya kekisruhan antara mahasiswa dengan pihak kepolisian. Ia mengaku anaknya bukanlah seorang mahasiswa yang melakukan pelemparan terhadap polisi.
"Anakku itu ada gangguan jiwa, dia kesitu diajak kawannya, temannya itu anak-anak aja. Sejak tadi malam ditangkap polisi, kepalanya juga sudah pecah karena dipukuli polisi, aku seumur hidup nggak pernah mukuli anakku kenapa sampai diperlakukan seperti itu sama polisi," ujar Nurliah di area ruang Jahtanras Polresta.
Isak tangis janda ini bukan hanya terjadi di tempat itu saja, ia juga menangis histeris saat berada di area depan Satreskrim Polresta. Meski sudah ditenangkan oleh anak pertamanya, Tina (24) namun ia tetap tidak berhenti.
"Allahu akbar, allahu akbar. Nggak kubayangkan anakku dipukuli polisi, pokoknya kalian (polisi) tanggung itu perobatannya, aku janda nggak punya duit," katanya.(dra/tribun-medan.com)