Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Ahmad Bayasut
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Petualangan Green Gowes Community (GGC) Tribun Kaltim tour de Bromo dimulai hari ini, Kamis (23/5/2013). Sebanyak 32 peserta sudah berada di bandara Sepinggan Balikpapan sejak pukul 08.00. Segala perabotan serta peralatan sepeda dibungkus kardus diangkut ke bagasi pesawat. Kesibukan panitia dan peserta mengurusi barang bawaan patut mendapat acungan jempol.
Mereka kompak, segala kesibukan dan beban ditanggung bersama alias gotong royong. Inti dari petualangan ini adalah kebersamaan, bersenang-senang dan kepedulian. Berada di ruang tunggu dimanfaatkan dengan sesi foto, senda gurau sampai baca koran. Di depan pesawat, seluruh rombongan narsis mengabadikan fotonya.
Sesampainya di bandara Sepinggan pukul 11.15 waktu setempat. Rombongan kembali narsis di area bandara sebelum mengambil barang di bagasi. Ada yang memotret dengan kamera, kamera ponsel. Perjalanan dilanjutkan menuju ke lokasi pertama Gowes, Bromo.
Perjalanan rombongan Green Gowes Community (GGC) Tribun Kaltim dibagi tiga kloter. Tiap kloter dihuni antara 7 sampai 9 orang menumpang bus mini ELF. Pada kloter kedua antara lain dihuni Manajer Iklan Eko, Manajer Sirkulasi Iskandar dan Pimpinan Redaksi Achmad Subechi serta peserta.
Dalam perjalanan dari bandara Juanda Surabaya ke Bromo awalnya berlangsung lancar hingga memasuki Kota Bangil. Sepanjang perjalanan diguyur hujan cukup deras. Setibanya di Desa Blawi, Bangil, bus mini yang ditumpangi kloter dua mengalami bocor ban. Kontan saja sopir bus yang mengantar mendadak berhenti tepat di depan warung Pak Lukman.
Sembari menunggu ban bocor diganti, rombongan ke luar bus mini dan masuk ke warung untuk istirahat dan makan. Ada yang makan nasi campur, rawon, mi instan pesanan Achmad Subechi.
Sehabis menyantap mi instannya, Subechi turut membantu sopir truk mengganti ban. Karena posisi parkir mobil berada di atas tanah.
Pertama Subechi melihat kondisi kemiringan bus mini diatas tanah. Kemudian ia meminta kepada sopir truk memasukkan dongkrak di sela-sela shock ban. Setelah berhasil mengangkat posisi badan mobil, ternyata masih ada kendala yang dihadapi. Baut yang menempel di ban tidak mampu diputar untuk dibuka. Subechi ikut turun tangan dibawah guyuran hujan.
Proses pergantian memakan waktu kurang lebih satu jam. Berhasil mengganti ban, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Bromo.