News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Een Sukaesih Mendapat Penghargaan Sepanjang Hayat

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Een Sukaesih

Laporam Wartawan Tribun Jabar,  Siti Fatimah

TRIBUNNEWS.COM -- EEN Sukaesih (50), pendidik asal Sumedang, hanya bisa menangis saat bertemu dengan para idolanya. Perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk mengajar anak-anak di sekitar lingkungan tempat tinggalnya ini mendapat kejutan bisa bertemu penyanyi serta dosen favoritnya saat menerima penghargaan khusus dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan penghargaan Special Award dari SCTV.

Perempuan yang hanya bisa terbaring akibat menderita penyakit rheumatoid arthritis ini langsung menangis haru saat personel Bimbo, Acil, mencium keningnya. Ia juga menangis saat penyanyi lawas Ebiet G Ade menyanyikan dua lagu untuknya. Tangisnya kian menjadi begitu ia bertemu dengan dosen favoritnya, Rektor UPI Prof Sunaryo Kartadinata dan Prof M Surya.

"Terima kasih atas penghargaan ini semua. Saya tidak melakukan banyak hal. Apa yang saya lakukan hanya karena bentuk kecintaan saya pada pendidikan. Saya ingin anak-anak maju dan pintar," katanya saat menerima penghargaan di Gedung BPU UPI, Jalan Setiabudhi, Jumat (7/6/2013).

Een tinggal di Dusun Batukarut RT 01/06, Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Sumedang. Ia dikenal sebagai seorang pendidik yang dengan suka rela mengajar anak-anak yang datang ke rumahnya.

Kondisi sakit yang menyebabkan tangan dan kakinya tidak bisa bergerak membuat Een tidak bisa ke mana-mana kecuali tergolek di ranjang. Namun itu tidak menghalangi semangat Een untuk mengajar. Bahkan murid-murid Een tidak sedikit yang mendapat peringkat di kelasnya setelah mengikuti bimbingan belajar di rumah Een. Banyak pula siswanya yang berhasil mencapai tingkat universitas.

Keikhlasan Een mengajar anak-anak mendapat perhatian dari banyak pihak. Bahkan belum lama ini, ia juga diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono di Istana Negara.

"Yang terpenting dalam hidup harus tetap semangat, harus kuat untuk bangkit dari keterpurukan. Dan untuk pendidikan, harus ingat alat pendidikan, selain kewibawaan dan ilmu pengetahuan itu sendiri, adalah cinta kasih atau kasih sayang," kata perempuan lulusan jurusan Bimbingan Penyuluhan IKIP Bandung yang sekarang menjadi UPI ini.

Menurut Rektor UPI Sunaryo Kartadinata, Een telah memberikan inspirasi. Een telah menginspirasi untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan yang diangkat dari nilai-nilai kehidupan yang telah diajarkan.

"Atas nama almamater, kami menyampaikan terima kasih atas pengabdian yang tak pernah putus untuk mencerdaskan anak-anak bangsa tanpa pamrih apa pun. Karena saya yakin yang dilakukan Bu Een tanpa pamrih, kami juga memberikan penghargaan khusus sepanjang hayat," katanya.

Pada kesempatan itu Kampus UPI juga memberikan dua buku yang disusun oleh para dosen untuk Een. Salah seorang siswa Een yang kini juga kuliah di Pendidikan Luar Sekolah UPI hadir untuk memberikan sambutan atas perhatian yang ia terima dari Een.
"Saya berbeda dengan (orang) yang lain tapi saya punya sejuta asa, punya percaya diri. Dan Ibu Een sebagai ibu kedua saya memberikan kasih sayang, semangat, serta inspirasi bagi saya untuk maju meski dengan keterbatasan," katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini