News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Gubernur Sumsel

Pangdam Sriwijaya Meminta Pihak yang Kalah Pilkada Legowo

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemungutan Suara di RS

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG-- Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo mengaku akan, menghormati, menghargai dan angkat topi sebagai bentuk penghormatan kepada  pihak-pihak yang kalah dalam pertarungan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumsel, yang dengan kesatria, legowo dan ikhlas menerima kekalahannya tersebut.

"Sebagai pejabat yang merupakan bagian forum koordinasi pimpinan daerah, saya menjunjung tinggi demokrasi, tapi seperti apa yang kita ciptakan. Dalam pilkada baik tingkat provinsi, Kabupaten/kota semuanya siap menang, tapi tidak ada yang siap kalah, saya menghormati, menghargai, dan angkat topi sebagai hormat kepada  pihak-pihak yang kalah dengan kesatria, legowo dan ikhlas menerima kekalahannya,"kata Mayjen TNI Nugroho Widyotomo disela-sela sertijab 3 pejabat di teras Kodam II Sriwijaya, Kamis (13/6/2013).

Menurut jenderal berbintang dua ini, Kodam II Sriwijaya sebagai salah satu bagin forum koordinasi pimpinan daerah, mengharapkan keputusan yang diambil oleh KPU Sumsel terkait Pemilihan Gubenur (Pilgub) setempat, bisa diterima dengan pikiran yang cerdas, dan dewasa oleh semua masyarakat. Sehingga diharapkan siapapun pemenangnya diterima legowo, dengan baik, kesatria oleh pihak yag kalah.

Ditambahkan Pangdam, dalam persoalan Pilkada baik tingkat provinsi, kabupatem/kota, dirinya menilai sudah cukup banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi di seluruh Indonesia,  dan terbesit pertanyaan apakah itu demokrasi yang diinginkan selama ini.

"Kenapa kita inginkan sibuknya seperti ini. Sebagai pejabat saya menjunjung tinggi demokrasi, tapi seperti apa yang kita ciptakan sekarang baru hanya siap menang saja,"jelasnya.

Dirinya berharap dan yakin masyarakat Sumsel sekarang sudah cerdas, hal ini dilihat dari kultur budaya di Sumsel yang merupakan lingkungan etnis cukup tua. Sehingga apapun keputusan yang dibuat penyelenggara pemilu soal Pilkada dapat disikapi dengan arif dan bijaksana tidak emosi dan anarkis.

"Kita mengharapkan pihak-pihak yang mempunyai niat provokasi jangan lakukan.
Kita mendorong pihak yang berkepentingan untuk duduk berdialog bersama cari solusi yang baik tidak dengan anarkis. Dimana saat kita melakukan sweeping salah satu massa pendukung bupati  Empat Lawang ditemukan beberap senjata api rakitan dan sajam. Apakah ini bentuk adu domba atau untuk perang saudara, jangan karena kepentingan suatu kelompok tertentu, kita mengorbankan kesatuan dan persatuan,"pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini