Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Mapolres Pegunungan Bintang, Papua dibakar oleh massa. Kejadian ini dipicu kesalahpahaman warga terhadap kepolisian.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya kepada wartawan mengungkapkan bahwa peristiwa pembakaran tersebut terjadi Minggu (16/6/2013) sekitar pukul 10.45 WIT.
"Kejadian berawal pada hari Sabtu (15/6/2013) pukul 15.00 sampai dengan 17.00 WIT melakukan oprasi Gaktib Lantas yangg dipimpin Wakapolres denga menindak dua orang masyarakat yang mabuk mengendarai sepeda motor dan motornya ditahan," kata Sumerta Jaya lewat pesan singkatnya.
Kemudian, Minggu (16/6/2013) pagi motor polisi hendak dirusak orang mabuk. Melihat kejadian tersebut seorang anggota kepolisian berupaya mengamankan orang mabuk tersebut.
Bukan menyerah, tetap orang mabuk tersebut melakukan perlawanan kepada anggotan sehingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan orang mabuk yang hendak merusak motor tersebut melarikan diri dengan luka memar.
"Informasi yang diterima masyarakat bahwa orang (mabuk) tersebut dianiaya bahkan (akan) dibunuh oleh anggota sehingga msyarakat jadi emosi," ungkapnya.
Kemudian Kapolres Pegunungan Bintang datang ke lokasi kejadian dan berupaya menyelesaikan permasalahannya. Tetapi masyarakat tidak terima.
Warga pun selanjutnya melakukan pelempran terhadap rumah dinas kepolisian. Kemudian pukul 10.00 WIT datang masyarakat lainnya bergabung mengarah ke arah Mapolres. Sebelum ke Mapolres warga terlebih dahulu berupaya merusak mess anggota Polres, kemudian mobil, motor, selanjutnya melakukan upaya pembakaran terhadap Mapolres.
"Akibat kejadian tersebut tiga unit mobil dirusak dan 25 sepeda motor dirusak dengan cara dibakar serta Mako Polres habis terbakar karena terbuat dari kayu. Satu anggota luka dibagian pelipis dan satu masyarakat luka karena terkena lemparan," jelasnya.