TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR, — Sekitar 500 mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di Jalan Perintis Kemerdekaan, Rabu (19/6/2013) siang. Dalam kejadian itu, dua unit motor dibuang ke selokan.
Awalnya mahasiswa yang didampingi rektornya menggelar aksi demonstrasi di Markas Polda Sulselbar di Jalan Perintis Kemerdekaan. Dalam aksi demonstrasinya, mahasiswa menuntut pengusutan kasus penyerangan Kampus Unismuh yang dilakukan massa bayaran.
Aksi yang digelar di Markas Polda Sulselbar pun berjalan dengan aman dan tertib. Namun, saat perjalanan pulang, mahasiswa yang berkonvoi pakai motor dan mobil ini berpapasan dengan kendaraan antihuru-hara Brimob Polda Sulselbar. Salah seorang di antara mahasiswa lalu memukul kendaraan polisi sehingga puluhan personel Brimob turun dan mengejar mahasiswa.
Mahasiswa pun melakukan perlawanan dengan melempari personel Brimob pakai batu. Dari kejadian itu, dua unit motor, yakni Yamaha Mio warna putih dengan nomor polisi DD 5118 JR milik Brigadir Latif (anggota Intelkam Polrestabes Makassar) dan Yamaha Jupiter bernomor polisi DD 5521 N milik mahasiswa, dibuang ke selokan.
Aksi saling lempar tersebut tidak berlangsung lama sebab rektor berusaha menenangkan mahasiswanya yang kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Kampus Unismuh di Jalan Sultan Alauddin, Makassar.