Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Yudi (45), seorang warga Semarang mengaku khawatir atas terjadinya lekadan keras di kantor DPR Jawa Tengah, Minggu (30/6/2013) sore. Pikirannya spontan melayang, mengingat 250 batang dinamit yang hilang pekan lalu.
"Saya khawatir itu dinamit yang hilang, karena katanya mampu meledakkan gedung dewan atau istana negara," kata Yudi, pengendara motor yang sengaja datang menyaksikan lokasi ledakan di DPRD Jateng, Minggu malam.
Seperti diberitakan Kamis lalu, 250 batang atau seberat total 50 kilogram bahan peldeak jenis dinamit hilang ketika proses pengangkutan dari Subang, Jawa Barat ke Bogor, juga di Jawa Barat. Dua dus masing-masing berisi 125 batang dinamit, dari 10.000 batang dinamit yang diangkut untuk keperluan tambang batu.
Dia yang ketika itu berada di Pleburan Kompleks Kampus Undip lama, berusaha menyaksikan dari kedekatan setelah membaca informasi dari gadget-nya.
"Saya kira suara trafo meledak. Sekitar pukul 17.00 memang saya dengar suara ledakan keras, tapi saya abaikan," katanya kepada Tribun Jateng, Tribunnews.com Network.
Pantauan di lokasi kejadian, dugaan sejumlah petugas kepolisian yang berada di lokasi, ledakan berasal dari dalam saluran air yang berada di samping ruang atau gudang penyimpanan barang DPRD Jateng.
Ledakan pertama yang keras terjadi pukul 17.15 kemudian disusul ledakan lainnya hingga magrib atau sekitar pukul 18.00.
Dugaan sementara pula, berdasarkan temuan itu diduga berupa karbit atau sejenis gas lainnya yang meledak.
Saat ini pihak Lapfor dan Inafis Polda Jateng masih menyisir lokasi kejadian termasuk pipa saluran air yang berasal dari kamar mandi.