Laporan Wartawan Tribun Jogja, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pelaksana Tugas (plt) Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi sempat mengira ledakan di kantornya merupakan sabotase. Apalagi kabar yang didengarnya ledakan berlangsung berkali-kali.
"Apa sabotase? Ternyata tidak, dan kecelakaan akibat kecerobohan dari fumigasi," ujarnya saat ditemui Tribun Jogja (Tribunnews.com Network) di kantornya, Senin (1/7/2013).
Yang dimaksudnya fumigasi adalah pengasapaan ruangan agar bebas dari hama. Sebelumnya ada fumigasi di lantai III. Mungkin, sisa obat kimia berupa tablet atau kapsul bereaksi secara kimia seperti karbit. Ia mengistilahkan seperti 'mercon bumbung'.
Tablet berisi cairan kimia itu bereaksi dengan air hingga membuat beberapa kali ledakan. Saat itulah ia dikabari ketika sedang di Jateng Selatan. Kabarnya pun bermacam-macam, paling ekstrem adalah isu peledak yang hilang. Rukma sempat khawatir jika ledakan itu menimbulkan situasi yang tidak kondusif bagi masyarakat Jateng.
"Jika masyarakat jateng resah maka produktivitas mereka akan menurun. Investor pun takut masuk ke Jateng," jelasnya.
Hal senada diungkapkan, Kabag Humas setwan DPRD Jateng Rani Ratnaningdyah. Bahkan, bos perusahaan fumigasi yaitu Veromon, bernama Doni juga dimintai keterangan pihak kepolisian. Selama dua minggu ini, Fumigasi dilakukan di gedung DPRD Jateng.