TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Gempa 6,2 SR yang mengguncang Dataran Tinggi Gayo pada Senin siang 2 Juli 2013 menyisakan duka tak terperi bagi masyarakat yang menghuni dua kabupaten bertetangga, Aceh Tengah dan Bener Meriah. Di Kecamatan Ketol, misalnya, serombongan anak-anak yang sedang bermain layangan di atas bangunan masjid berlantai dua dan sebagian lainnya sedang mengaji di bawahnya, tertimbun runtuhan rumah ibadah tersebut.
Sebagaimana laporan yang diterima Serambi, Masjid Babussalihin Desa Blang Mancung Atas, Kecamatan Ketol runtuh. Saat gempa terjadi, belasan anak berada di atas masjid bertingkat ukuran 16x16 meter itu. Sebagian anak bermain layangan, lainnya sedang mengaji. Saat runtuh, seluruh anak tertimbun dan diduga meninggal. Namun satu orang selamat atas nama Agusrianda dengan kondisi putus kaki.
Hingga Isya tadi malam, ratusan warga dan Muspika Ketol berusaha menggali jasad di bawah runtuhan masjid. Tiga orang ditemukan tak bernyawa. Diduga masih ada belasan anak yang tertimbun runtuhan.
"Anak anak ini bermain layangan dengan rekannya, ada yang mengaji. Anak saya Agusrianda berhasil keluar setelah merangkak dari runtuhan masjid. Namun kakinya putus. Sisanya tertinggal di sana. Anak saya dilarikan ke Puskesmas Lampahan," kata Murniati, warga yang anaknya selamat. Begitulah salah satu sisi duka diakibatkan amuk gempa di Tanah Gayo.