TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Tujuh Warga Negara Asing (WNA) asal Negara Pakistan, di amankan Satuan Lantas Polresta Kab Banyuasin Sumatera Selatan pukul 13.00. Mereka terjaring saat razia Lalu lintas yang digelar Polres Bayuasin, saat melewati di jalur lintas Sumatera Palembang- Betung, Kamis (4/7/2013) Pukul 14.00.
Setelah menjalani pemeriksaan di Polres Banyuasin diketahui dari tujuh imigran gelap itu, yakni Jewiaidi (19), Asad (17), Hanif (21), Emtinan (18), Ali Batsha (30), Ekineli (30) serta Shakir Hussain (22) enam diantaranya tidak membawa identitas dan kelengkapan administrasi bepergian (paspor), sehingga langsung diserahkan ke Polda Sumsel, beserta satu orang sopir guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Saat diperiksa petugas Polda Sumsel, petugas pun mengalami kesulitan ketika memintai keterangan warga negara Pakistan ini. Sebab, hanya Shakir yang bisa berinteraksi menggunakan Bahasa Inggris, itupun pas-pasan.
Mereka mengaku dihantui oleh Osama bin Laden dan akhisnya melarikan diri ke Indonesia..
Menurut Shakir, dia datang ke Indonesia pada tanggal 29 Juni 2013, menggunakan Air Plane (Jalur Udara). "Dari kota Abudabi Pakistan, 27 Juni langsung terbang ke Malasysia, dari tanggal 29 saya ke Indonesia," katanya kepada Sripoku.com mengunakan bahasa inggris yang terbata-bata.
Shakir mengaku, datang ke Indonesia untuk meminta perlindungan, sebab, di Negara kelahirannya sedang terlibat konflik. "Semua keluarga saya tewas di bunuh karena di negara saya sedang perang Saudara. Pasca meninggalnya Osama bin Laden. Saya kesini untuk mencari tempat aman saja. Karena saya diancam ingin bunuh di kampung saya. Sebab saya miskin" ujar Shakir.