Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Listrik dan air mati di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara menjadi pemicu kerusuhan penghuni Lapas, Kamis (11/7/2013).
Kepala Hubungan Masyarakat Ditjen PAS, Akbar Hadi Prabowo mengungkapkan kerusuhan berawal saat tahanan dan narapidana penghuni Lapas tersebut akan berbuka puasa.
"Listrik mati menjelang berbuka puasa sekitar pukul 18.30 WIB. Narapidana menuntut listrik menyala, kita sudah koordinasi dengan PLN, tapi listrik tidak menyala dan akhirnya terjadi hal tidak diinginkan itu," kata Akbar Hadi melalui sambungan telepon, Kamis (11/7/2013).
Beberapa narapidana yang menuntut hal tersebut, mengakibatkan penghuni lainnya terprovokasi sehingga terjadi kerusuhan di lapas.
"Petugas yang berjaga saat itu 15 orang dan aksi tidak terbendung, kemudian Kalapas berkoordinasi dengan Brimob. Penghuni Lapas membakar beberapa ruang perkantoran," katanya.
Penghuni Lapas tersebut berjumlah 2.400 orang yang terdiri dari tahanan dan narapidana. Namun hingga saat ini belum diketahui berapa tahanan yang kabur.
"Kalau pastinya belum tahu, karena memang kejadiannya luar biasa info dari Kalapas," katanya.