TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Penggilingan tebu tradisional milik Mulyani (43), warga Dusun Krajan, Desa Bangoan, Kedungwaru, Tulungagung, habis terbakar, Minggu (14/7/2013) siang.
Petugas pemadam kebakaran kesulitan menembus titik api karena api terus membesar. Mulyani menuturkan, saat kejadian sebenarnya sedang libur 2 hari sehingga tidak ada kegiatan penggilingan.
Ia mengaku tidak tahu sumber apinya, tetapi merasa sesaat sebelumnya menaruh 4 jiriken solar yang ikut terbakar.
Mulyani hanya menduga, sumber api berasal dari percikan api listrik dari pompa air, dan menyambar solar, apalagi limbah tebu yang kering juga mudah sekali terbakar. "Mungkin saja karena pompa air yang timbul percikan api," katanya.
Kini, Mulyani mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Seluruh limbah tebu, dan lokasi penyimpanannya ludes terbakar. "Untung saja tidak menyambar ke lokasi pengolahan,"katanya.
Guna memadamkan api, setidaknya 3 truk tangki dikerahkan ke lokasi. "Api cukup sulit dipadamkan karena asapnya terlalu terbal," kata Irwan, petugas pemadam.
Sementara, Kepala Polsek Kedungwaru AKP Irwantono, menyatakan, pihaknya sudah meneliti lokasi kejadian tetapi belum memperoleh kesimpulan ihwal sumber api. "Kalau menurut keterangan korban, sumber api berasal dari percikan api di pompa air," katanya. (yuli ahmada)