Tribunnews.com, Surabaya - Seekor satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya jenis bekantan Kalimantan mati setelah jatuh dari pohon setinggi sekitar 10 meter.
Direktur Utama PD TSKBS, Ratna Achjuningrum mengatakan, satwa jenis bekantan berjenis kelamin jantan tersebut berumur sekitar 15 tahun. Bekantan tersebut salah satu penghuni KBS sejak tahun 2007.
"Bekantan itu korban dari kebakaran hutan di Kalimantan yang dipindah ke KBS," kata Ratna, Jumat (19/7/2013).
Dijelaskan Ratna, kondisi dari bekantan itu sebetulnya dalam kondisi sakit kronis. Paru-parunya yang berfungsi tinggal sebelah. Demikian juga dengan kaki dan tangan kanannya dalam kondisi sakit dan mengalami kecacatan karena terbakar.
"Jadi kondisi bekantan jantan itu memang sudah sakit-sakitan sejak dipindahkan ke KBS," ucap Ratna.
Ketika peristiwa bekantan terjatuh dari pohon, menurut Ratna, berdasar keterangan saksi dari pengunjung menyebutkan dalam kondisi kejar-kejaran dengan bekantan betina. Kemungkinan bekantan jantan itu terjatuh dari pohon karena pegangan tanganya yang sakit pada batang kayu kurang kuat.
Di saat itulah, bekantan tidak bisa menguasai kondisi tubuhnya sehingga jatuh ke tanah dan mati.
"Untuk otopsi pada tubuh bekantan kalimantan masih dalam proses pengerjaan untuk mengetahui penyebab kematian," ujar Ratna.
Oleh karena itu, ungkap Ratna, tidak ada sangkut pautnya sama sekali antara kematian satwa jenis bekantan kalimantan dengan masuknya PD TSKBS sebagai pengelola KBS. Terlebih, kematian bekantan itu jauh dari lokasi upaya pengelola melakukan penataan dan pengecatan bangunan KBS.
"Karena kematian bekantan itu murni kecelakaan dan kondisinya memang sakit-sakitan," tutur Ratna.