Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) di Bantul memakan korban. Seorang siswi SMK 1 Pandak bernama Anindya Ayu Puspita (16), harus kehilangan nyawanya setelah dihukum squat jump oleh seniornya, Jumat (19/7/2013).
Warga Dusun Daleman RT 02 Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, tersebut tewas dalam perjalanan menuju RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Alaal Prasetyo, mengatakan, dari keterangan yang perolehnya dari dokter yang memeriksa korban, saat tiba di rumah sakit korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Korban tiba sekitar pukul 16.30 wib. Dokter, lanjut Alal, juga belum dapat memberikan kepastian terkait penyebab meninggalnya remaja tersebut. Dokter sebenarnya sudah berusaha untuk bergerak cepat untuk mencoba memancing detak jantung korban.
Polisi belum memperoleh informasi lengkap terkait riwayat kesehatan korban karena dari pihak orangtua korban masih dalam kondisi syok.
“Jika melakukan kegiatan MOS apalagi latihan PBB seharusnya panitia atau pihak sekolah memastikan kondisi kesehatan perserta. Apakah ini kelalaian sekolah atai bukan akan kami dalami,” kata Kasatreskrim. Sementara itu, Guru Olah Raga SMK 1 Pandak, Edi
Sutoro kepada wartawan di RS PKU Muhamadiyah Bantul Jumat (19/7) petang menceritakan, awalnya tidak ada tanda-tanda apapun terhadap salah satu siswanya tersebut.
Ia menuturkan, usai salat berjamaah pada pukul 15.00 wib, peserta MOS dikumpulkan oleh panitia yang merupakan senior Anindya.
Mereka dikumpulkan guna mengecek kelengkapan MOS untuk persiapan kegiatan baris berbaris. Setelah semua siswa baru masuk dalam barisan, panitia kemudian melakukan pengecekan satu persatu para peserta.
Ternyata ada 20 peserta yang ditemukan menggunakan baju yang seharusnya menggunakan T-Shirt, termasuk Anindya.
Mereka kemudian dikumpulkan dan dihukum untuk melakukan scott jump sebanyak 10 kali. Usai menjalani hukuman, peserta disuruh kembali dalam barisan peserta lain.
Namun tak berapa lama, Anindya pingsan. Korban sempat dibawa ke ruang UKS untuk diberi pertolongan awal, namun karena merasa perlu memeroleh pertolongan lebih jauh, akhirnya diputuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
“Saya sempat melihat saat jatuh dan ditolong teman-temannya. Setelah pingsan langsung dilarikan ke rumah sakit,” ungkap Edi Sutoro.(*)