TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atasan 30 anggota Satuan Brimob Polda Jawa Tengah akan dimintai keterangan dan pertanggungjawaban, atas aksi anak buahnya yang membuat keributan di markas Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie, hingga kini komandan 30 anggota Sat Brimob Polda Jawa Tengah masih belum diperiksa, karena masih memfokuskan pemeriksaan pada para pelaku keributan.
“Kami fokuskan anggota Brimob yang terlibat insiden. Pimpinannya nanti secara berjenjang kami lihat pertanggungjkawabannya. Diminta pertanggungjawabannya artinya diperiksa. Untuk mengetahui bagaimana pengawasan dan pengendalian mereka di luar jam dinas, itu pasti akan ditanyakan kepada pimpinannya,” jelas Ronny di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2013).
Namun, Ronny belum mau menjelaskan lebih jauh siapa saja yang saat ini diperiksa. Yang pasti, 30 anggota Brimob yang datang ke Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah masih diperiksa.
“30 Brimob datang semalam, dan yang mengetahui latar belakang insiden diperiksa. Anggota Shabara yang ada semalam juga didengar keterangan,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa yang mencoreng citra kepolisian terjadi di Jawa Tengah, Rabu (23/7/2013) sekitar pukul 22.30 WIB. Sebanyak 30 anggota Brimob Polda Jawa Tengah mendatangi Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah.
Penyebabnya sepele, yakni pesan dalam BlackBerry Messenger (BBM) dari seorang bernama Bripda Fahri, yang bertugas di Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah. Isi pesan itu dengan cepat menyulut anggota Brimob Polda Jawa tengah lainnya.
30 anggota Brimob Polda Jawa Tengah dengan menunggangi sepeda motor, mendatangi Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah untuk mencari Bripda Fahri. Namun, orang yang dicari tidak ada, sampai akhirnya terlibat adu mulut antara anggota Sabhara dan Brimob.
“30 anggota Sat Brimob Polda Jateng mendatangi Kantor Direktorat Sabhara Polda Jateng menggunakan kendaraan bermotor. Kemudian mereka berusaha menanyakan kiriman BBM yang mereka terima bernuansa tidak menyenangkan terhadap Sat Brimobda Polda Jateng. Saat pertemuan, terjadi silang pendapat, sehingga mereka melakukan tindakan pemukulan satu sama lain,” beber Ronny.
Kasus tersebut saat ini sudah ditangani Kapolda Jawa Tengah. Semua anggota Brimob dan Sabhara yang terlibat dalam insiden tersebut kini menjalani pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng.
Akibat peristiwa tersebut, empat anggota Sabhara dan empat anggota Brimob mengalami luka-luka. Terjadi juga kerusakan pada bangunan di Direktorat Sabhara Polda Jateng, di mana sejumlah kaca jendela pecah.
Empat anggota Direktorat Sabhara Polda Jateng yang terluka adalah Bripda Ilham (21), Bripda Aditya (19), Bripda Anugrah Dwi (20), dan Bripda Fajar Gunarto (20).
Sementara, anggota Satuan Brimob Polda Jateng yang luka-luka dan memar adalah Bripda Liang Lukita, Bripda Nuh Setiaji, Bripda Muhamad Nur Solihin, dan Bripda Pundi Lingga Pratama.
Ronny membantah adanya penggunaan senjata tajam dalam insiden tersebut. Tapi, kemungkinan luka sobekan pada sejumlah korban diakibatkan pecahan kaca.
“Tadi saya katakan ada beberapa bagian kaca yang pecah, itu nanti akan diteliti secara mendalam apa yang menyebabkan luka sobek. Ada kaca yang bisa melukai kaki dan tangan mereka,” tuturnya. (*)