News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jumlah Imigran Gelap yang Tewas di Cianjur Ada 16 Orang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

edikitnya 130 anggota kepolisian dari Polres Cianjur dan Satuan Brimob Polda Jawa Barat (Jabar) melakukan evakuasi terhadap imigran gelap yang terdampar

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepala Polda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius mengatakan, hingga Kamis (25/7/2013) pukul 19.30 WIB, imigran gelap yang tewas setelah kapal mereka diempas ombak besar di perairan Cianjur, Jawa Barat, bertambah menjadi 16 orang.

"Sudah 189 yang ditemukan selamat dan 16 meninggal dunia," ujar Suhardi saat ditemui di Masjid Raya Bandung, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.

Suhardi menambahkan, untuk imigran gelap yang masih selamat diserahkan sepenuhnya ke kantor Imigrasi. "Yang masih hidup langsung kita serahkan ke Imigrasi dan yang meninggal dunia kita bawa ke RS Seokanto (RS Polri)," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, kapal tongkang berpenumpang ratusan pencari suaka tenggelam di perairan Cianjur, Jawa Barat, Selasa (23/7/2013). Kapal yang diyakini berpenumpang lebih dari 200 pencari suaka yang berasal dari Sri Lanka, Banglades, Iran, Irak, dan Bahrain itu akan berlayar ke Christmas Island, Australia.

Para pencari suaka itu berangkat dari Kabupaten Garut, tepatnya di Pantai Ranca Buaya, Selasa, pukul 10.00 WIB. Di tengah pelayaran, diduga kapal tersebut diterjang ombak besar sehingga pecah dan tenggelam. Sebelum tenggelam, kapal sempat mengeluarkan asap dan terbakar. Insiden tersebut membuat para penumpang terjun ke laut.

Mereka terapung-apung di laut selama sekitar 10 jam tanpa ada pertolongan sama sekali. Baru pada sekitar pukul 20.00 WIB, seorang nelayan Cianjur melihat puluhan orang berenang menuju tepian laut.

"(Ada) 38 orang (yang berenang) itu langsung ditolong nelayan setempat," kata Kapolda Jabar Irjen Suhardi Alius.

Dari merekalah diketahui soal tenggelamnya kapal dan banyak orang yang masih terapung-apung di tengah laut. "Para nelayan dan masyarakat setempat langsung menghubungi kepolisian dan petugas terkait untuk meminta bantuan pertolongan," katanya. (Putra Prima Perdana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini