Laporan Wartawan Tribun Jogja, Joko Widyarso
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Sleman, Agoes Soesilo Endriarto, mengimbau pemudik untuk berhati-hati saat melewati jalur mudik di Sleman. Karena setidaknya ada empat titik rawan kecelakaan yang harus diperhatikan pemudik.
"Kami akan mengawasi daerah rawan kecelakaan, yaitu Jalan Magelang, Jalan Wates KM 4-8 Pasar Gading, Ringroad utara, dan Jalan Solo KM 11-15. Pemudik diharap hati-hati saat melewati jalur tersebut," kata Agoes, Senin (29/7/2013).
Terkait hal tersebut, ia meminta agar para pemudik jika memungkinkan untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor karena mudik dengan bersepeda motor rawan kecelakaan lalu lintas.
Menurutnya, salah satu upaya mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas saat mudik, adalah dengan tidak mudik menggunakan sepeda motor.
"Sekarang ini kan ada berbagai pihak yang menyelenggarakan kegiatan mudik gratis. Hal itu agar tingkat kecelakaan tidak meningkat," katanya, Senin (29/7/2013).
Ia memprediksi, puncak arus mudik tahun ini akan terjadi pada Sabtu (3/8/2013) atau pada H-5. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada H+2 atau pada Minggu (11/8/2013) mendatang.
Kepala Seksi Lalu Lintas Dishubkominfo Sleman Maryanto menambahkan, pada mudik tahun ini, pihaknya memperkirakan akan terjadi kenaikan pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua sebesar 2 persen. Sementara itu pemudik yang menggunakan mobil akan naik sebesar 3 persen.
Ia menambahkan, pada mudik nanti, Terminal Jombor akan dipenuhi kendaraan pemudik. Ia memperkirakan Terminal Jombor tak akan lagi dapat menampung pemudik yang trennya selalu naik setiap tahun.
Untuk itu, ia akan mempersiapkan kantung-kantung parkir, baik bagi kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
"Nanti kami akan atur keluar masuk bus agar tidak terjadi kemacetan di Terminal Jombor. Mungkin nanti bus dari Giwangan hanya bisa lewat pintu selatan saja," paparnya.(wid)