TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaum Nahdliyin yang berada di Jawa Timur, diminta tidak berlebihan menyambut dipulihkannya hak konstitusional Khofifah Indar Parawansa dan Herman Suryadi Sumawiredja sebagai Cagub dan Cawagub Jawa Timur.
Permintaan itu, merupakan pernyataan juru bicara presiden era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Adhie M Massardi kepada wartawan, menanggapi berbagai cara pendukung Khofifah-Herman dalam mengekspresikan sukacitanya, seperti cukur kumis, dll.
Menurutnya, Nahdliyin lebih baik menggelar istighosah sebagai bentuk syukur atas keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) tentang hak konstitusional Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah dan mantan Kapolda Jatim Herman S Sumawiredja.
Apalagi, kata inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih ini, pengembalian hak konstitusional itu baru merupakan langkah awal.
"Tidak mudah bagi kaum Nahdliyin memenangi pertarungan di tengah belantara demokrasi yang dikendalikan hegemoni kekuasaan, tipu muslihat, dan uang. Karenanya, lebih baik melakukan istighosah," kata Adhie M Massardi, Kamis (1/08/2013).
Adhie menuturkan, istighosah merupakan 'jurus' yang pernah digunakan Gus Dur dalam memenangi pertarungan melawan rezim Orde Baru. Yaitu, membangun kekuatan yang nyata, memelihara semangat dan militansi, tetap melangkah di jalan Allah, sabar serta tawakal.
"Nah, semua itu bisa termanifestasikan dalam istighosah," tandasnya.