Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku M Guci Syaifudin
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kemacetan terjadi di jalur menuju Puncak, Bogor di jalur Ciawi-Puncak Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/8/2013) sore.
Antrean panjang mencapai lima kilometer, bahkan mencapai gerbang keluar Tol Ciawi, dimanfaatkan para pedagang dan penjaja makanan seperti siomay, rujak tumbuk, dan Tahu Sumedang.
Para pedagang menjajakan makanan selama sehari penuh dengan adanya kemacetan.
Mahmud, (40) pedagang siomay ketika ditemui Tribun di lokasi kemacetan, tepatnya di Kampung Sawah, Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Bogor, mengaku sudah mengantongi keuntungan Rp 200 ribu, selama berjualan di pinggir jalan Tol Ciawi.
"Sudah tiga kali kemacetan ini terjadi selama sehari. Pertama jam 10 pagi, jam 12 siang, dan sekarang (Pukul 17.00)," kata pria asal Tangerang kepada Tribun beberapa saat lalu.
Mahmud menuturkan, kesempatan berjualan di pinggir jalan tol milik PT Jasa Marga, diperolehnya setahun sekali.
Sebab, di hari biasa, meski kerap terjadi kemacetan, terutama di akhir pekan, Mahmud tak bisa berjualan bebas seperti hari ini.
"Kalau hari-hari biasa dilarang. Sebab, memang tak boleh berjualan di pinggir jalan ini. Kalau sekarang mungkin masih Lebaran," ujar Mahmud.
Hal senada juga dikatakan Abdul Hamid (55), pedagang rujak tumbuk keliling. Pria asal Tasikmalaya mengaku memanfaatkan momen tersebut sekali setahun, selama berjualan rujak di Bogor. Ia mengaku lebih sering berjualan rujak di kampung-kampung.
"Alhamdulillah, dengan begini bisa untung lumayan, tidak perlu berkeling capai-capai. Duduk diam seharian dapat untung bersih Rp 50 ribu. Kalau berkeliling belum tentu," tutur Abdul. (*)