Laporan Wartawan Surya Moh Rivai
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Marhasan (50), spesialis pembuat petasan di Sumenep, ditemukan tewas di kandang sapinya, Senin (12/8/2013) petang.
Korban yang setiap tahun biasa membuat petasan ini, di temukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh hancur.
Kedua kaki dan kedua tangan warga warga Dusun Kecereng, Desa Juruan Daya, Kecamatan Batu Putih, Sumenep, ini putus. Kondisi itu, diduga karena petasan yang dibuatnya di kandang sapi belakang rumahnya meledak.
Ledakan petasan dari rumah korban, terdengar hingga radius 1 Km. Bahkan istri korban, Ny Sumra (45), yang berada sekitar 1,5 Km karena membantu salah satu tetangganya yang punya hajat, kaget mendengar bunyi ledakan itu.
"Waktu kejadian saya berada di rumah tetangga yang akan mengadakan hajatan, namun saya sangat terkejut ketika mendengar suara ledakan yang sangat keras. Karena itu, saya langsung pulang dan mendapati rumah sudah di penuhi orang," terangnya.
Meski kedua tangan dan kakinya hancur terpisah dan belum ditemukan, jenazah korban dimandikan dan dikubur di pemakaman umum.
Kapolres Sumenep Ajun Komisaris Besar Marjoko, belum memberikan keterangan rinci karena masih mengumpulkan bukti dan keterangan warga sekitar, termasuk keluarga korban.
Menurut Misnoto (20), anak korban, setiap Lebaran ayahnya membuat petasan. Baik untuk dinyalakan sendiri dan pesanan warga dari berbagai pelosok di desa itu.
"Ayah saya memang biasa membuat dan menerima pesanan petasan. Namun tidak pernah sampai terjadi ledakan, karena bapak sangat hati-hati dalam membuat petasan," tutur Misnoto menangis sesenggukan.