TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Peristiwa perang saudara di Mesir mengundang keprihatinan sejumlah pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Sekretaris MUI Batam, Muhammad Santosa SE menyeru kepada umat muslim di Batam dan Kepri untuk melaksanakan qunut nazilah selama tiga hari.
Qunut Nazilah, lanjut Santosa, dianjurkan dibacakan ketika umat Islam sedang didatangi bala bencana atau ditimpa musibah. Seperti peperangan, wabah, kemarau, paceklik, dan musibah lainnya. Lafaz qunut nazilah ini boleh dibacakan pada tiap-tiap salat wajib (fardhu) selama peperangan di daerah tertentu berkecamuk.
"Kami menyerukan kepada umat Islam yang ada di Kota Batam dan Kepulauan Riau untuk melaksanakan Qunut Nazilah selama tiga hari. Semoga saudara-saudara muslim di Mesir berdamai dan banjir darah segera berhenti," ujar Muhammad Santosa saat menghubungi Tribun Batam (Tribunnews.com Network), Jumat (16/8/2013) malam.
Untuk menunaikan qunut nazilah ini, dilakukan setiap rakaat terakhir salat wajib. Caranya, setiap muslim selepas melakukan iātidal (bangun dari rukuk dalam salat) langsung membacakan doa-doa qunut nazilah. Apabila ia salat sendiri, maka ia berdoa dengan sendiri dan jika ia makmum maka imam yang membacakan doanya.
"Kita di sini tidak bisa apa-apa selain melakukan Qunut Nazilah. Semoga dengan cara ini, Allah memberikan keselamatan dan kedamaian kepada saudara-saudara kita di Mesir," harap Santosa. (tia)