TRIBUNNEWS.COM, YOGYA -- Suara isak tangis dan histeris mewarnai prosesi pemakaman anggota Polsek Pondok Aren, almarhum Ipda Anumerta Koes Hendratno (44), di rumah duka Dusun Cokrodipan Rt 04 Rw 02, Triharjo, Wates, Kulonprogo DIY, Sabtu (17/8/2013) sore.
Almarhum gugur dalam tugasnya karena menjadi korban penembakan misterius oleh dua orang tak dikenal di dekat Mapolsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (16/8) malam. Seorang anggota lainnya, Bripka Ahmad Maulana juga tewas ditembak saat mengejar pelaku, tak lama berselang, sekitar pukul 22.00 malam itu.
Kabar kematian Ipda Anumerta Koes Hendratno pun menjadi pukulan berat bagi keluarganya di Wates Kulonprogo DIY. Saat jenazahnya tiba di rumah orangtua di Dusun Cokrodipan pukul 16.55, tangis keluarga dan kerabat dekatnya pun pecah. Seorang dari tiga adik kandungnya bahkan menangis histeris di antara kerumunan pelayat dan petugas Polda DIY.
Demikian juga ibunda almarhum, Marsiyah, tampak menangis pilu. Di sisinya, ayah almarhum, yaitu Suratman terlihat hanya diam. Jenasah setelah datang dibawa ambulans dari Bandara Adisucipto langsung disalatkan di ruang tengah rumah orangtuanya. Sekitar pukul 17.15, iring-iringan petugas kepolisian mengangkat peti jenasah itu untuk dimakamkan di pemakaman dusun setempat.
Warga sekitar yang ikut melayat berbondong-bondong mengikuti rombongan jenasah itu ke makam yang berjarak sekitar 100 meter di sisi barat rumah ayah korban. Di lokasi, Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana yang semula mengiringi pemulangan jenasah sampai rumah duka, sudah siap memimpin di kompleks makam.
Di hadapannya, barisan anggota kepolisian berjajar mengitari lokasi liang kubur. Sementara, keluarga korban sembari terisak tangis berada di dekat makam tersebut. Mereka mengikuti upacara pemakaman itu dalam kondisi bercucuran air mata.
Kapolda sebagai inspektur upacara pemakaman memulai dengan apel persada. Pihaknya menyebutkan, almarhum telah gugur dalam tugasnya. Sebab itu, almarhum telah berjasa bagi negara. Dari pangkatnya semula Aiptu, kini menjadi Ipda Anumerta Koes Hendratno.
Ayah tiga anak yang memulai karirnya sejak lulus pendidikan polisi pada 1993 tersebut telah bertugas di Tangerang selama 16 tahun. Kali terakhir, Ipda Anumerta Koes menjabat Pama Polsek Pondok Aren. Selama itu pula, tiga anak dan istrinya, Ana Sunaringati yang kini ditinggalkannya, ikut bersamanya.
Dalam prosesi pemakaman kemarin sore, sebelum jenasah dimasukkan ke liang kubur, pasukan kepolisian menandainya dengan tembakan ke udara secara serentak. Selain itu, pasukan juga membentangkan bendera merah putih di atas peti jenasah yang kemudian diturunkan ke liang kubur.
Brigjen Pol Haka menabur bunga serta melakukan pengurukan tanah makam pertama kali. Selanjutnya disusul keluarga korban, termasuk istri dan anak-anaknya, serta orangtua dan kerabat lainnya.(ose)