Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Ribuan orang ikut serta mengantarkan Aiptu Koes Hendratno (Almarhum Ipda Anumerta Koes Hendratno). Mereka merupakan keluarga, kerabat serta masyarakat luas yang bersimpati atas kejadian yang menimpa sosok pria yang dikenal bersahaja tersebut. Suara isak tangis dan histeris pun mengiringi prosesi pemakaman anggota Polsek Pondok Arenitu, di rumah duka Dusun Cokrodipan Rt 04 Rw 02, Triharjo, Wates, Kulonprogo DIY, Sabtu (17/8/2013) sore.
Ibunda almarhum, Marsiyah, juga tampak menangis pilu. Di sampingnya, ayah almarhum, yaitu Suratman terlihat hanya diam. Jenasah datang menggunakan ambulans dari Bandara Adisucipto, kemudian langsung disalatkan di ruang tengah rumah orangtuanya. Sekitar pukul 17.15, iring-iringan petugas kepolisian mengangkat peti jenasah itu untuk dimakamkan di pemakaman dusun setempat.
Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana yang bertindak sebagai inspektur upacara memulai prosesi pemakaman dengan menggelar apel persada. Pihaknya menyebutkan, almarhum telah gugur dalam tugasnya. Sebab itu, almarhum telah berjasa bagi negara. Dari pangkatnya semula Aiptu, kini menjadi Ipda Anumerta Koes Hendratno.
Koes Hendratno merupakan ayah tiga anak yang memulai karirnya sejak lulus pendidikan polisi pada 1993. Ia telah bertugas di Tangerang selama 16 tahun. Kali terakhir, Ipda Anumerta Koes menjabat Pama Polsek Pondok Aren. Selama itu pula, tiga anak dan istrinya, Ana Sunaringati yang kini ditinggalkannya, ikut bersamanya