Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Banyaknya temuan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum aparat pemerintahan dalam Pemkot Makassar, termasuk dugaan keterlibatan para lurah dan camat dalam memenangkan pasangan Danny Pomanto-Syamsu Rizal (DIA) membuat geram lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kota Makassar.
Lingkar Matahari Bangsa (LMB) menilai bahwa aksi para lurah tersebut dipastikan sebuah pelanggaran undang-undang kepegawaian dan sekaligus menjadi citra buruk birokrasi di jajaran pemerintah Kota Makassar.
"Panwas harus melakukan tindakan terhadap lurah atau camat yang melakukan atau memfasilitasi salah satu pasangan kandidat termasuk membagi-bagikan beras miskin atau Raskin," kata Direktur LMB, Mochtar Tawil, Minggu (18/8/2013) di Makassar.
Menurutnya, lurah memang memiliki atasan yang namanya wali kota. Mochtar menduga, kerja-kerja lurah untuk memfasilitasi pasangan DIA adalah atas perintah Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Maklum, katanya, dalam berbagai kesempatan Ilham adalah sosok yang selalu mengampanyekan pasangan ini.
"Panwas tak boleh takut sama Pak Wali Kota. Warga juga jangan takut. Pak Wali Kota Ilham itu tingga beberapa bulan menjabat, jangan takut. Laporkan ke polisi atau panwas lurah dan camat yang berpolitik. Kalau perlu tangkap saja," kata Mochtar.
Hal ini diungkapkan Mochtar, karena bisa jadi akan terjadi gesekan di tengah warga hanya karena lurah atau camat bermain di salah satu kandidat. (Rud)