TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Sebanyak 328 warga yang bermukim di sekitar zona merah, Gunung Rokatenda, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, akhirnya bersedia dievakuasi.
Warga bersedia mengungsi setelah diyakinkan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG), terkait aktivitas Gunung Rokatenda yang terus meningkat.
Kondisi bahaya itu disampaikan Kepala PVMBG, Hendrasto, di depan ratusan warga Kecamatan Palue, bertempat di kantor Kecamatan Palue, usai apel bendera memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-68, Sabtu (17/8/2013).
"Dari hasil pantauan kami, saat ini aktivitas Gunung Rokatenda tetap meningkat sedangkan arah angin telah bergerak dari selatan ke utara. Karena itu beberapa kampung di sekitar zona merah ini secepatnya harus segera pindah," kata Hendrasto.
Hendrasto mengatakan evakuasi warga diperlukan agar jangan sampai ada lagi korban jiwa, mengingat Gunung Rokatenda masih berpotensi memuntahkan lahar. Ia meminta warga proaktif terhadap imbauan itu.
Sementara itu terdapat sejumlah kampung dalam zona merah yang belum mengungsi diantaranya Desa Kesokoja, Natawatu dan Lidi yang meliputi Kampung Wolondobo, Kaiara, Hokotetu, Natawatu, Natanoni, Nataroda, Natahabi dan Wewutetu.(K57-12).