TRIBUNNEWS.COM WATAMPONE -Harga bawang merah dan ikan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bone terus melonjak naik. Bahkan harga bawang per kilonya telah mencapai Rp 125 ribu dari harga sebelumnya yang hanya Rp 75 ribun. Sedangkan harga ikan naik hingga empat kali lipat dari harga sebelumnya.
Dari pantauan Tribun, harga bawang merah sebelum Ramadan hanya Rp 35 ribu per kilo gram namun pada saat bulan puasa mencapai Rp 60 ribu per kilo gram dan terus naik hingga lebaran kemarin berkisar Rp 75 ribu per kilo gram. Harga bawang merahpun kini naik lagi mencapai
Rp 125 ribu per kilo gramnya.
Menurut salah satu ibu rumah tangga Fatmawati Firman, harga bawang merah dan ikan di pasaran terus menunjukkan kenaikan signifikan. Ia menyebutkan, keluarganya lebih memilih telur jadi lauk karena mahalnya ikan di pasaran.
"Saat ini, ikan sangat mahal, sehingga kami lebih memilih telur sebagai lauk," jelas Fatma.
Salah satu pedagang pasar di Pasar sentral Watampone menuturkan, naiknya harga sejumlah bahan pokok dipicu dengan kenaikan BBM. Sehingga para pedagang menaikkan harga barang secara bertahap dengan menyesuaikan modal masing-masing.
"Sejak BBM naik, semua ikut naik. Bukan cuma harga bawang merah dan ikan tetapi semua kebutuhan pokok," ungkap Abu Bakar salah seorang penjual ikan.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang nelayan di Bone Mumpu. Menurutnya, beberapa rompong yang dipasang di laut terkadang tidak berisi, sehingga terkadang para nelayan pulang dengan tangan hampa. Ia menjelaskan, jika musimnya, harga ikan dipasaran bisa diperoleh hanya dengan Rp 2 ribu namun belakangan ini ikan rat-rata seharga Rp 10 ribu.
"Harga ikan mengalami kenaikan harga dari biasanya. Kalau musim ikan, terkadang ikan 'lajang' dijual Rp 2 ribu per ekor, namun saat ini mencapai Rp 10 ribu per tiga ekornya ," ungkap Mumpu