TRIBUNNEWS.COM, WATAMPONE - Inilah cerita tragis dialami Nurliah (49). Hingga Rabu (21/8/2013) tadi malam, staf PNS di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemkab Bone ini, masih mendapat perawatan intensif di unit gawat darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone.
Nurliah mengalami luka parah di bagian muka, setelah menabrak mobil hatcback Toyota Yaris hitam berpelat DD 1382 XG yang parkir di depan Bank BRI Syariah di Jl Durian, Watampone.
"Kami kira kecelakaan lalu lintas. Tapi saat kritis dia masih teriak, jambret-jambret dan menunjuk motor, eh, ternyata dia sedang kejar pelaku jambret yang mengambil uangnya," ungkap Akbar, warga Jl Durian, yang jadi saksi kecelakaan itu.
Kisah heroik warga Jl Sungai Limboto, Kelurahan Ta, Kecamatan Tanete Riattang ini, terjadi usai dia mentransfer uang cash, Rp 295 juta di Bank BNI Cabang Watampone, Rabu (21/8/2013) kemarin siang,
Dengan pakaian dinas dan mengendarai motor, Nurliah mentransfer uang itu ke dua nomor rekening di bank berbeda, di Bank Mega dan Bank CIMB Niaga. Usai mentransfer uang via petugas bank, dia manarik cash sebesar Rp 56 juta.
Belum ada keterangan resmi dari polisi, untuk keperluan apa transfer uang itu, dan kepada siapa uang itu ditransfer apakah dalam keperluan dinas atau bisnis perorangan.
Usai menarik cash, uang Rp 56 juta, dimasukkan di dalam tas tangan. Namun saat di perjalanan, penjambret beraksi. Tas tangan yang diselempang di bahunya ditarik dari samping.
Kaget, Nurliah berteriak "jambret-jambret" dan memacu motornya untuk mengejar si penjambret. Namun, nahas menimpa Nurliah. Di Jl Durian, motor matic berpelat DD 4603 WH yang dia kendarai menabrak minibus.