News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Madiun Keluhkan Raskin Berbau Apak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga menunjukkan beras miskin dari Bulog Divre Madiun, Jumat (28/8/2013).

Laporan Wartawan Surya Sudarmawan

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Puluhan warga miskin di Kota Madiun, mengeluhkan beras untuk rakyat miskin (raskin) yang dibagikan Bulog Divre Madiun untuk periode Agustus 2013.

Pasalnya, beras itu tampak kusam, berkirikil, banyak buliran gabah bercampur beras, serta berbau apek, baik sebelum maupun sesudah dimasak.

Selain itu, warga juga mengeluhkan penurunan jumlah beras raskin yang diterimanya dari tahun ke tahun. Bahkan penurunan penerimaan raskin itu, bisa mencapai 50 persen lebih dari penerimaan tahun sebelumnya.

Keluhan itu. salah satunya disampaikan Sundari (53) warga Kelurahan Kelun, Kecamatan Kartoharjo, yang selalu menerima raskin setiap bulan sejak beberapa tahun terakhir itu.

Menurutnya, raskin yang didistribusikan Bulog Madiun tidak laik dikonsumsi manusia. Alasannya, kualitas sangat buruk dan diduga sebagai beras timbunan yang terlalu lama tak didistribusikan ke warga.

"Kami mengeluh karena berasnya sudah kusam, bercampur kerikil dan gabah dalam jumlah yang banyak, serta mengeluarkan bau apek setiap di masak. Bahkan, setelah dimasak, nasinya tak putih tetapi kusam," terangnya kepada Surya, Jumat (23/8/2013).

Selain itu, Sundari mengeluhkan beras raskin yang diterimanya setiap tahun terus mengalami penurunan drastis. Kalau pada tahun 2012 warga miskin bisa menerima 17 kilogram, kini turun menjadi 7,5 kilogram, dan terakhir kalinya justru hanya menerima 6 kilogram.

"Yang kami pertanyakan adalah, penurunan jumlah beras yang kami terima itu memang sesuai aturan barunya atau memang karena persoalan lainnya. Sampai sekarang belum ada penjelasan resminya," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan penerima Raskin lainnya, Ny Indriana (30) warga Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Menurutnya, raskin yang diterimanya di bulan Agustus 2013 ini, kondisinya sama dengan beras miskin yang diterimanya pada bulan-bulan sebelumnya. Menurutnya, dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun tidak ada perbaikan kualitas beras miskin yang didistribusikan bagi warga kurang mampu itu.

"Untuk mendapatkan beras miskin kami harus merogoh kocek sebesar Rp 24.000 untuk 15 kilogram. Kemudian dibagi untuk dua orang. Seorang kebagian jatah sebesar 7,5 kilogram dan orang lainnya sama mendapatkan 7,5 kilogram. Beras dengan kondisi dan kualits buruk itu sudah sering kami terima. Bahkan kami pernah menerima beras yang kualitasnya lebih buruk, seperti berubah warna kuning kehitam-hitaman dan mengeluarkan bau apek saat di masak," paparnya.

Kini, warga miskin penerima Raskin itu hanya berharap ada perbaikan kulitas beras yang dibagikan ke warga kurang mampu itu oleh Bulog Madiun sebagai lembaga resmi pendistribusi beras raskin.

"Kami juga meminta, kalau bisa warga yang komplain mendapat beras kualitas buruk segera mendapatkan ganti dari Bulog," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini