TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Permasalahan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), ternyata tak hanya seputar politik uang atau "propaganda hitam."
Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) misalnya, sempat bermasalah karena sebagian logistik yang sudah sampai di sejumlah daerah kepulauan terpencil tercebur ke laut.
Hal itu, terjadi di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean. Alhasil, kejadian tersebut menyebabkan logistik untuk keperluan pesta politik elektoral itu rusak dan tak lagi bisa dipakai.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep Divisi Logistik Muhammad Ilyas menuturkan, logistik yang tercebur ke laut untuk 1 TPS di Desa Sumber Nangka, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.
Berdasarkan informasi dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Arjasa, logistik itu untuk 412 pemilih.
"Yang terselamatkan, hanya surat suara karena terbungkus plastik. Sementara lainnya seperti formulir C1 serta dokumen-dokumen lain untuk penghitungan suara, kemudin tinta, alas coblos, semuanya rusak parah," ungkap Ilyas, Sabtu (24/8/2013).
Terceburnya logistik Pilgub itu, disebabkan Kapal Sukaria yang mengangkut logistik tidak bisa sandar di Pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa.
Pasalnya, ada kapal Dharma Bhati Sumekar yang sama-sama sandar karena mesinnya rusak. Alhasil, kapal pengangkut logistik terombang-ambing di tengah laut.
"Kami masih menunggu berita acara terkait musibah terceburnya logistik tersebut. Setelah berita acara dibuat, KPU akan mengirimkan kembali logistik yang rusak sebagai penggantinya," ungkap Ilyas.
Untuk penggantian logistik itu, diusahakan bersamaan dengan pendistribusian logistik di kepulauan lainnya dengan menggunakan pesawat helikopter. Sebab tanpa menggunakan pesawat helikopter akan kesulitan di tengah cuaca buruk dan mepetnya waktu pelaksanaan Pilgub Jawa Timur yang tinggal lima hari lagi. (kompas.com)