Alasan Keamanan, Pemain PSS Tak Lanjutkan Pertandingan
TRIBUNNEWS.COM SOLO, - Sesuai perkiraan awal, laga lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) antara Persis Solo kontra PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9) berlangsung panas. Meski skor terakhir 0 - 0 di babak pertama namun Persis dinyatakan menang WO karena para pemain PSS tak mau melanjutkan pertandingan di babak kedua.
Keangkeran stadion Manahan langsung terasa kala para suporter Persis yang mengatasnamakan diri Pasoepati langsung menghujani para pemain PSS dengan kata-kata berbau teror sejak wasit meniup peluit dimulainya babak pertama. Bahkan para pemain PSS diketahui tak melakukan pemanasan dan memilih untuk langsung menjalani laga.
Laga baru berjalan dua menit, Persis Solo yang bertindak sebagai tuan rumah langsung menekan barisan pertahanan PSS. Wasit sempat memberi hadiah tendangan bebas kepada Persis ketika Sidiq dijatuhkan oleh pemain PSS.
Merasa tertekan, Anang Hadi dkk balik menyerang di menit 5. Sayang, menit 9 terjadi insiden di lapangan yang melibatkan suporter dan pemain PSS. Akibatnya, kepala pemain PSS, Satrio Aji harus dijahit 5 jahitan dan dibalut perban karena terkena lemparan batu suporter Persis.
Sempat terhenti, laga akhirnya dilanjutkan kembali. Persis Solo yang merasa di atas angin makin rajin membangun serangan melalui Roni dan Ferriyanto. Kiper PSS, Ajisaka pun harus jatuh bangun menyelamatkan gawang.
Sayang, tak ada gol tercipta sampai babak pertama berakhir. Skor kacamata 0 - 0 menjadi penutup laga babak pertama.
Sesaat ketika jeda turun minum, para pemain PSS memutuskan untuk tidak memasuki ruang ganti pemain. Anang Hadi dkk memilih untuk tetap berada di dalam lapangan untuk menghindari lemaran botol, batu dan gulungan kertas yang dilakukan para suporter Persis.
Setelah suasana sedikit kondusif, pemain PSS pun akhirnya bisa memasuki ruang ganti pemain di jeda pertandingan. Sayang, mereka tak kunjung keluar dan ruang ganti hingga wasit memutuskan jika PSS kalah WO karena tak mau melanjutkan pertandingan.
Asisten Pelatih sekaligus Pelatih Fisik PSS Sleman, Herwin Syahrudin membenarkan jika para pemain memang tidak melanjutkan pertandingan di babak kedua. Alasannya, karena pertimbangan keamanan yang mengancam para pemain sendiri.
"Sudah dilakukan perundingan, jadi kita sepakat untuk tidak melanjutkan pertandingan," kata Herwin.
Seluruh jajaran manajemen dan kepelatihan PSS Sleman pun merelakan tiga poin tandang mereka hilang. Sebagai gantinya, tim pelatih akan fokus untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya.
"Daripada terjadi hal-hal yang membahayakan pemain, kita memilih untuk lebih fokus memetik poin di pertandingan selanjutnya," imbuh Herwin.
Sementara dari sisi tim, Herwin menyebut jika para pemain PSS sebenarnya bisa mengimbangi perlawanan Persis. Terbukti, saat akhir babak pertama PSS tampil menekan dan membahayakan gawang Persis.
"Sayang, beberapa insiden di lapangan membuat para pemain berfikir ulang untuk melanjutkan pertandingan, kita sangat memaklumi kondisi ini demi keamanan mereka," imbuh Herwin.
Sementara Manajer Persis Solo, Joni Sofyan Erwandi menganggap jika PSS sudah seharusnya dinyatakan kalah WO. Pasalnya, mereka diketahui tidak mau melanjutkan pertandingan meskipun pemain Persis sudah menunggu mereka di lapangan saat babak kedua mulai digulirkan.
"Sudah seharusnya demikian karena pihak lawan tak mau melanjutkan pertandingan, jadi semua pihak harus mau mengerti situasi ini," kata Joni. (sus)