Laporan Wartawan Surya,Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Personel pengamanan di Kecamatan Puger secara perlahan mulai ditarik, Senin (23/9/2013).
Pasukan yang ditarik adalah personel Dalmas Polres Jember yang berjumlah 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 100 orang.
Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro mengatakan, saat ini tinggal tersisa 6 SSK pasukan yang disiagakan.
Mereka terdiri dari 2 SSK personel Brimob Polda Jatim, 1 SSK personel Polres Jember, 2 SSK personel TNI batalyon 512 dan 527 serta 1 SSK personel Kodim 0824 Jember.
"1 SSK hari ini ditarik, yang dari Dalmas Polres. Jadi sekarang tinggal 6 SSK," ujar Awang usai pemberin bantuan untuk korban kerusuhan Puger di Balai Desa Puger Kulon Kecamatan Puger, Senin (23/9/2013).
Penarikan pasukan dilakukan secara perlahan sambil melihat perkembangan situasi di Puger.
Sepekan terakhir setelah perjanjian damai diteken, situasi Puger tetap kondusif.
"Sembari mengikuti proses perdamaian selama sebulan ini, kami tempatkan personel di sejumlah titik yang masih dianggap rawan," lanjut Awang.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan pecah di Desa Puger Kulon Kecamatan Puger, Rabu (11/9/2013).
Kerusuhan dua kelompok masyarakat di desa itu membuat kerusakan terhadap fasilitas umum dan rumah warga.
Kerusuhan juga menelan korban jiwa yakni Eko Mardi Santoso.
Karena kerusuhan itu, Puger sempat dijaga sekitar 1.800 personel Polri dan TNI.
Bahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Unggung Cahyono dan Pangdam V Brawijaya Mayjen Ediwan Prabowo sempat ngantor di Puger untuk memantau langsung keamanan di tempat itu.
Seiring proses perdamaian dilakukan, situasi terus kondusfi sehingga personel keamaan secara perlahan ditarik dari Puger.