Laporan wartawan Surya, Rahadian Bagus P
TRIBUNNEWS.COM,PASURUAN - Suasana di Jalan Pucangan Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Pasuruan, mendadak menjadi ramai, Selasa (15/10/2013) pagi itu.
Ratusan orang memadati jalan tersebut.
Terdengar bunyi rebana yang dimainkan oleh enam orang berbusana muslim, sambil melakukan sholawat terbang ishari. Di belakang mereka tampak seekor sapi berkulit hitam yang diberi hiasan bunga di kepalanya.
Pagi itu, warga kampung Pucangan mengarak sapi kurban milik seorang tukang becak bernama Bambang.
Sapi yang dibeli dari hasil menabung selama lebih dari lima tahun itu, diarak dari Pos Kamling di ujung kampung menuju lokasi penyembelihan di Masjid Al-Ikhlas.
Bambang (51) yang mengenakan kopiah pagi itu, tampak bahagia. Selama perjalanan menuju masjid, senyumnya terus berkembang, sambil memegang tali yang mengikat pada leher sapi miliknya.
"Alhamdulillah, senang bisa berkurban sapi, Alhamdulillah, " kata Bambang saat ditanya bagaimana perasaanya pada pagi itu.
Dia berharap tahun depan dia bisa berkurban lagi.
"Kalau ada uang ya besok beli lagi," kata ayah satu orang anak ini, dengan polos.
Wakil Walikota Pasuruan, Setiono, yang turut mengikuti acara arak-arakan hewan kurban, mengaku turut berbangga hati. Sebab, seorang warganya yang berprofesi sebagai tukang becak, telah berkurban seekor sapi.
"Saya bangga melihat Pak Bambang, yang sudah bertahun-tahun menabung untuk membeli sapi sebagai kurban. Mudah-mudahan semangat Pak Bambang ini juga dimiliki dan diteladani oleh masyarakat Pasuruan," kata Setiono, yang menghadiri arak-arakan usai melaksanakan sholat Ied.
Sementara itu, menurut Takmir Masjid Al-Ikhlas, NurSalim Jamil, arak-arakan hewan kurban tersebut merupakan bagian dari syiar Islam, dalam pelaksanaan hari raya kurban 1434 Hijriyah.
“Ini merupakan salah satu Syiar Islam. Supaya anak-anak kita tahu, jika hari ini adalah hari raya kurban,” kata Jamil.