TRIBUNNEWS.COM YOGYAKARTA - Sebagai gadis tak ingin menikah di usia ”kepala tiga”. Namun, hal itu tak berlaku bagi Gusti Kanjeng Ratu Hayu (30), putri keempat Sultan Hamengku Buwono X. Sebelum menikah, ia berpacaran selama 10 tahun dengan calon suaminya, Angger Pribadi Wibowo atau Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro (40).
Kisah percintaan Hayu dan Notonegoro berbeda jauh dari cerita klasik pernikahan putri raja yang lekat dengan perjodohan atau perkawinan politis antar-pemangku kekuasaan. Hubungan percintaan mereka berlangsung natural dan alamiah seperti warga biasa di luar tembok megah kerajaan.
Pertemuan keduanya berawal dari dunia maya. Sebagai sesama alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta (Padmanaba), Hayu dan Notonegoro tak sengaja bertemu dalam grup chatting Padmanaba sekitar tahun 2000.
”Awalnya kami kenal melalui grup chatting MIRC. Kebetulan waktu itu Mas Angger sebagai salah satu moderatornya,” kata Hayu, beberapa waktu lalu.
Hayu, yang memiliki nama kecil Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurabra Juwita, sejak belia akrab dengan internet. Karena itu, hubungannya dengan Notonegoro juga bermula dari fasilitas chatting lama, MIRC, yang booming tahun 2000.
Tepat saat musim panas tahun 2003 di Amerika Serikat (AS), Hayu dan Notonegoro resmi berpacaran. Saat itu, Hayu menjalani studi di Jurusan Ilmu Komputer Steven Institute of Technology, AS. Notonegoro melanjutkan studi pascasarjana (S-2) Jurusan International Development School of Economic Sciences, Washington State University, AS.
Setelah beberapa saat, pasangan ini harus berpisah sementara waktu karena Hayu melanjutkan studi ke Bournemouth University, Inggris, dan Notonegoro fokus pada karier di lembaga Perserikatan Bangsa- Bangsa. ”Setelah jadian hingga menjelang pernikahan, hampir sebagian besar waktu kami habiskan dalam hubungan jarak jauh,” kata Notonegoro.
Kunci Jawaban Latihan Soal PPKN Kelas 9 SMP/MTs Materi Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Contoh Jawaban Soal Post Test Modul 2, Apa Isu Murid yang Saat Ini Menjadi Perhatian Ibu/Bapak Guru?