News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernikahan Putri Keempat Sultan

Perias Tienuk Rifki: Jeng Abra Tomboy Tapi Selalu On Time

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengantin Putri Keraton GKR Hayu

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Theresia Andayani

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pengantin Putri Keraton GKR Hayu dirias oleh Tienuk Rifki. Bagi Tienuk merias keluarga keraton tentunya bukan hal baru. Untuk keempat kalinya, Tienuk kembali dipercaya menghias calon pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro.

Kedekatan Tienuk dengan keluarga Keraton Yogyakarta, sebenarnya tidak hanya sebatas saat merias pengantin. Perias yang juga menjadi kepercayaan keluarga Presiden SBY ini bercerita dia telah mengenal semua putri Sri Sultan HB X
dan GKR Hemas.

"Saya telah mengenal putri-putri beliau sejak lahir," kata Tienuk, Selasa (22/10/2013).

Untuk yang keempat kalinya, tahun ini Tienuk akan merias putri keempat Sri Sultan HB X GKR Hayu yang akan melangsungkan pernikahan dengan KPH Notonegoro.

“Saya sudah mengenal Jeng Abra karena sejak kecil saya sudah merias. Yaitu saat tetesan dan tarapan (haid pertama). Sehingga saya sudah mengenal Jeng Abra, yang agak tomboy," ujarnya.

Menurut perempuan yang lahir 54 tahun lalu ini, meskipun Abra termasuk putri yang tomboy, dia selalu on time dan menurut peraturan.

"Jeng Abra putri yang on time dan nurut, jika ada acara rias datang jam 5 pagi pasti sudah hadir di lokasi sebelum jam 5 pagi," kata Tienuk.

Setiap persiapan merias pernikahan putri keraton, Tienuk selalu melakukan puasa Senin dan Kamis. Menurutnya ritual puasa dilakukan satu bulan sebelum hari pernikahan. Ritual puasa ini akan membantunya menyiapkan keadaan lahir dan batin.

"Sebenarnya yang berpuasa bukan hanya periasnya saja, Jeng Abra juga puasa juga kok," imbuhnya.

Tienuk merias calon pengantin mulai dari prosesi nyantri dan siraman yang dilakukan tanggal 21 Oktober pukul 09.00 WIB hingga pamitan tanggal 23 Oktober pukul 19.00 WIB.

"Proses merias sudah dimulai tanggal 21 oktober saat acara nyantri dan siraman, kemudian tentunya saat akad nikah tanggal 22 Oktober dan terakhir saat pamitan dengan orang tua di Keraton," papar Tienuk.

Disinggung tentang perlengkapan busana yang akan dikenakan, Tienuk mengatakan calon pengantin pria akan memakai busana beskapan putih.

"Untuk perlengakapan nikah sudah disiapkan Keraton. Dari busana nyantri yang memakai beskap putih hingga acara akad nikah," ujarnya.

Sementara untuk riasan mempelai wanita akan memakai paes ageng jangan menir. Untuk acara panggih pada 22 Oktober akan memakai paes ageng.

"Nanti pengantin akan dirias selama 4 jam dari jam 4 pagi sampai jam 7," terangnya.

Dia menyatakan telah siap untuk merias calon mempelai pengantin.

"Saya selalu berdoa agar selalu dilancarkan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini