TRIBUNNEWS.COM , PONTIANAK - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar merilis inflasi bulan Oktober 2013 di Kota Pontianak sebesar 0,73 persen dengan perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Pontianak sebesar 159,59. Sedangkan Kota Singkawang mengalami inflasi 0,16 persen dengan IHK sebesar 148,11.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Edi Rahman Asmara, mengatakan inflasi Oktober di Pontianak terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 6 kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada satu kelompok pengeluaran yaitu sandang sebesar -2,55 persen.
"Inflasi yang terjadi juga disebabkan oleh kenaikan harga beberapa barang dan jasa berkenaan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha. Tiga dari sepuluh komoditi yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi adalah angkutan udara, jeruk, dan gula," ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/11/2013).
Sedangkan komoditi yang memberikan sumbangan deflasi antara lain emas perhiasan, sawi hijau,minyak goreng, daging ayam ras, bawang merah, dan cabe rawit. Komoditi lainnya adalah udang basah, bayam, telur ayam ras, serta gula merah.
Edi menambahkan, laju inflasi Kota Pontianak tahun 2013 yang sudah berjalan sepuluh bulan sebesar 9,08 persen. Sedangkan periode yang sama pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012 masing-masing sebesar 5,32 persen, 7,24 persen, 3,45 persen, dan 4,47 persen.
"Sedangkan besarnya laju inflasi Pontianak, year on year untuk September 2013 terhadap September 2012 sebesar 11,32 persen dan laju inflasi year on year September 2012 terhadap September 2011 sebesar 5,94 persen," katanya.
Sementara perbandingkan inflasi antar kota di Pulau Kalimantan pada Oktober 2013 dari delapan kota yang dihitung inflasinya. Kota Pontianak mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,73 persen dan disusul empat kota lainnya yaitu Kota Tarakan sebesar 0,56 persen, Kota Singkawang sebesar 0,16 persen, Kota Balikpapan sebesar 0,12 persen, dan Samarinda sebesar 0,04 persen.
Tiga kota lainnya di Kalimantan yang mengalami deflasi adalah Kota Banjarmasin sebesar -0,22 persen, Kota Palangkaraya sebesar -,025 persen dan Kota Sampit sebesar -0,33 persen. Sedangkan dari 66 kota di Indonesia yang dihitung inflasinya pada Oktober 2013, terdapat 39 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,25 persen dan terendah di Kota Samarinda sebesar 0,04 persen. Deflasi tertinggi di Kota Ambon sebesar -3,82 persen dan terendah di Kota Watampone sebesar -0,02 persen. (sgt)