TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan dari status Gunung Sinabung dari level Waspada menjadi Siaga karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik sejak akhir Oktober hingga Minggu (3/11/2013).
Sinabung memuntahkan debu vulkanik setinggi 7.000 meter, Minggu dini hari pukul 01.26 WIB. Letusan ini disertai suara gemuruh terdengar sampai ke Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung selama sekitar 15 menit.
Minggu sore pukul 16.15 WIB, Sinabung kembali meletus. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, letusan itu disampaikan prajurit TNI yang berada di Desa Bekerah yang berjarak sekitar 2 km dari puncak kawah Gunung Sinabung.
BNPB mencatat adanya 1.293 warga yang berasal dari Desa Mardinding dan Desa Sukameriah yang telah mengungsi. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait masih terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi tersebut.
Jumlah pengungsi tersebut akan bertambah lagi karena warga dari Desa Bekerah, Desa Simacem, dan Desa Sukameriah sedang bersiap-siap mengungsi ke Namanteran.
"Saat ini, mereka sedang bersiap-siap (untuk mengungsi)," katanya dikutip dari ANTARA.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Asren Nasution mengatakan, jumlah pengungsi tersebut berasal dua desa yakni Desa Mardinding (891 orang) dan Desa Suka Meriah (402 orang).
Jumlah pengungsi tersebut ditampung Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) dan Masjid Payung yang berlokasi tidak terlalu jauh dari dua desa itu. Sutopo mengatakan, kondisi Gunung Sinabung masih mengeluarkan asap hitam dari puncak kawah sehingga menutupi sebagian gunung berapi tersebut.
Aktivitas gunung itu juga masih menunjukkan peningkatan sehingga terus menimbulkan gempa vulkanik dengan tingkat getaran yang bervariasi. BNPB telah menyampaikan saran kepada Pemkab Karo agar menetapkan status keadaan dan mengadakan rapat koordinasi dengan semua unsur terkait.
Demikian juga dengan perlunya menetapkan pos komando tanggap darurat dan berkoordinasi dengan BPBD Sumatera Utara. Asren mengatakan pihaknya akan menyiapkan makanan siap saji untuk didistribusikan bagi pengungsi. Selain itu, BPBD Sumatera Utara juga menyiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam tanggap darurat untuk
"Kami menunggu permintaan langsung (dari Pemkab Karo). Jika diperlukan, semua peralatan sudah siap," katanya.
Pihaknya juga telah melaporkan kondisi terkini Gunung Sinabung kepada Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan Sekdaprov Nurdin selaku Kepala BPBD Sumatera Utara ex-officio. TRIBUN MEDAN CETAK