Laporan Wartawan Surya Haorrahman
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pengungsi Islam Syiah yang teraniaya di Sampang, bakal mendapat penjagaan ketat selama 24 jam di lokasi pengungsian Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
"Akan kami tempatkan anggota polisi dibantu dengan TNI, untuk melakukan penjagaan selama 24 jam," kata Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Setija Junianta, Minggu (10/11/2013).
Setija mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari Kapolres Sidoarjo jika ada pengungsi syiah yang akan dipindahkan ke Surabaya.
"Kami hanya bertugas melakukan pengawalan, untuk alasan mengapa dipindahkan bisa dikonfirmasi ke Pemprov Jatim," kata Setija.
Mantan Kapolres Sidoarjo itu mengatakan, pihaknya masih belum mengetahui hingga berapa lama di asrama haji. "Nanti menunggu keputusan dari pemerintah selanjutnya," tambah Setija.
Sebelumnya diberitakan, pengungsi Islam syiah asal Sampang, akhirnya dipindahkan dari lokasi pengungsian di Jemundo Sidoarjo, ke Asrama Haji Sukolilo, Minggu (10/11/2013).
Pemindahan tempat pengungsian itu, dilakukan untuk menghindari dari pengaruh-pengaruh pihak luar.
Humas Kementerian Agama Kantor Wilayah Jatim Fatkhul Arif mengatakan, dipindahkannya pengungsi agar tidak ada pengaruh dari pihak-pihak tertentu. Namun, Arif tidak menyebutkan siapa pihak-pihak yang dia maksudkan.
"Bukan dipindahkan tapi dievakuasi. Ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan konflik ini tidak berakhir, jadi kami pindahkan ke asrama haji," kata Arif, Minggu(10/11/2013).
Menurut Arif, ada yang tidak suka perdamaian dalam kasus ini. Mereka mendatangkan bantuan-bantuan, namun justru tidak membuat perdamaian, malah memberikan pengaruh-pengaruh buruk.
"Maka dari itu kami memfasilitasi mereka, yang ingin hidup dan beribadah dengan tenang," kata Arif.
Menurut Arif, ditempatkannya di asrama haji agar bisa berdialog tanpa ada intervensi dari pihak luar.